100+ Kata Mutiara Dan Nasehat Abu Bakar ash-Shiddiq

The more knowledge you have, the greater will be your fear of Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Semakin banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula ketakwaanmu terhadap Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

“Ilmu pengetahuan adalah kehidupan pikiran.”
“Jika kamu mengharapkan berkah dari Allah, maka bersikap baiklah kepada hamba-Nya.”
“Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk.”
“Kita menemukan kedermawanan dalam takwa (kesadaran akan Allah), kekayaan dalam yakin (kepastian), dan kemuliaan dalam kerendahan hati.”
“Tanpa tindakan, pengetahuan tidak ada gunanya dan pengetahuan tanpa tindakan itu sia-sia.”
“Hidup akan berlaku, namun kematian sangatlah dekat.”
“Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.”
“Setiap segala sesuatu itu ada kelebihannya. Maka janganlah suka meremehkan dan merendahkan.”
“Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya.”
“Mau bersusah payah untuk menghilangkan penderitaan orang lain adalah esensi sejati dari kemurahan hati.”
“Ada kebesaran dalam rasa takut akan Allah, kepuasan dalam beriman kepada Allah, dan kehormatan dalam kerendahan hati.”
“Adalah hal yang memalukan bahwa seekor burung bangun lebih pagi daripada kamu di pagi hari.”
“Tanpa ilmu, amal tidak ada gunanya. Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia.”

“Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.”
“Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan.”
“Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.”
“Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya.”
“Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita.”
“Berpegang teguhlah pada kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu.
Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku.”
“Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya.”
“Suatu pengetahuan (ilmu), kalaupun tidak bermanfaat untukmu, tidak akan membahayakanmu.”
“Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu.”
“Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit.”
“Jagalah salatmu. Karena saat kamu kehilangan salat, maka kamu akan kehilangan segalanya.”

“Berbisnislah (berniagalah) dengan Allah swt niscaya kalian akan mendapatkan untung.”
“Risau terhadap dunia adalah kegelapan bagi hati, sedangkan risau terhadap akhirat adalah cahaya bagi hati.”
“Derajat keimanan yang paling tinggi adalah bahwa kamu selalu merasa berada di hadapan Allah.”
“Cukuplah bagimu bahwa orang yang iri terhadapmu merasa tertekan pada saat senangmu.”
“Tergelincirnya lidah itu lebih berbahaya daripada tergelincirnya kaki.”
“Ketika lidah seseorang menjadi tenang dan ramah, maka hatinya menjadi saleh dan bersih.”
“Diamnya orang yang diam lebih bahaya dari perlakuan serangan orang lain.”
“Di antara pendosa, yang paling buruk adalah dia yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang lain.”
“Ketahuilah dunia itu dilipat di atas tipuan. Jangan sampai kamu tertipu oleh dunia dan jangan sampai kamu tertipu oleh setan dalam keta’atan kepada Allah.”

“Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya.”
“Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.”
“Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta dan rasa hormat.”
“Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.”
“Apabila akal tidak sempurna maka kurangilah berbicara.”
“Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.”
“Orang yang berdoa tanpa beramal sama halnya seperti pemanah tanpa busur.”
“Memaafkan adalah kemenangan terbaik.”
“Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg menyia-nyiakan sahabat yg telah dicari.”
“Perkataan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang.”
“Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.”

Berikut ini beberapa kata bijak islam dari Abu Bakar Al-Shiddiq yang penuh nasehat dan motivasi. Membaca kumpulan kata bijak berikut ini, kita tidak hanya bisa mengetahui keutamaan dan akhlak seorang Abu Bakar Al-Shiddiq, tapi kita juga bisa memetik banyak hikmah dan nasihat yang bertebaran di dalamnya.

Orang Pemalu

A man who is shy and modest is an amazing character, but a woman who is shy and modest is beyond amazing. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Pria yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Jangan sombong

Beware of pride, because you will be returning to the earth and your body will be eaten up by the worms. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Waspadalah terhadap kesombongan, sebab pada akhirnya kamu kelak akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Mengharap kebaikan Allah

If you expect the blessings of God, be kind to His people. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Jika kamu mengharapkan berkah dari Allah, maka bersikap baiklah kepada hamba-Nya. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Menganggap remeh dosa

One of the worst sins is a person taking his sin lightly. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Memang sulit

It is difficult to be patient, but to waste the reward for patience is worse. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Tak usah mengeluh

He who avoids complaint invites happiness. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Siapa yang menjauhkan diri dari sifat suka mengeluh maka berarti ia mengundang kebahagiaan. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Amal baik

Good actions are a guard against the blows of adversity. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Amal kebajikan adalah pengawal yang akan menjaga kita melawan serangan penderitaan. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Persaudaraan sesama muslim

Muslims should live like brothers. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Sesama Muslim seharusnya hidup seperti layaknya saudara. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Ilmu

Knowledge is the life of the mind. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Ilmu pengetahuan adalah kehidupan pikiran. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Kejujuran

The greatest truth is honesty, and the greatest falsehood is dishonesty. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Kebenaran terbesar adalah kejujuran, dan kepalsuan terbesar adalah ketidakjujuran. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Jangan merendahkan

Do not look down upon any Muslim, for even the most inferior believer is great in the eyes of God. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Jangan memandang rendah kepada setiap muslim, bahkan orang yang paling lemah imannya sekalipun adalah besar di mata Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Mengharap surga

He who aspires to paradise should learn to deal with people with kindness. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Orang yang mengharapkan surga harus bisa belajar untuk berbuat baik kepada sesama manusia. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Membantu orang lain

Taking pains to remove the pains of others is the true essence of generosity. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Mau bersusah payah untuk menghilangkan penderitaan orang lain adalah esensi sejati dari kemurahan hati. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Pemimpin yang bijak

I have been given the authority over you, and I am not the best of you. If I do well, help me, and if I do wrong, set me right. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Aku telah terpilih menjadi pemimpin kalian, meskipun aku bukan orang yang terbaik di antara kalian. Karena itu, bantulah aku seandainya aku berada di jalan yang benar, dan bimbinglah aku seandainya aku berbuat salah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Ilmu dan takwa

The more knowledge you have, the greater will be your fear of Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Semakin banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula ketakwaanmu terhadap Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Anehnya manusia

Man knows that he is weak, yet how strange it is that he continues to disobey the One that is Strongest of all. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Manusia tahu bahwa dirinya itu lemah, namun anehnya dia terus menerus tidak taat kepada Dia (Allah) Yang Maha Kuat. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Jangan kalah dari burung

It is a matter of shame that in the morning the birds should be awake earlier than you. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Adalah hal yang memalukan bahwa seekor burung justru bangun lebih awal daripada kamu di pagi hari. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Dekatnya kematian

Life comes to pass, yet Death is very much closer. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Hidup akan berlalu, namun Kematian sangatlah dekat. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Bersikap baik

He who fears to weep, should learn to be kind to those who weep. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Seseorang yang takut untuk menangis, maka dia pun harus belajar bersikap baik terhadap orang yang menangis. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Tanpa amal

He who enters the grave without provisions (good deeds), has, as if, he started swimming across the ocean without a vessel. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Barangsiapa memasuki kubur tanpa membawa bekal amal shalih, maka keadaannya seperti orang yang mengarungi lautan tanpa perahu. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Ilmu dan amal

Without knowledge, action is useless. And knowledge without action is futile. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Tanpa ilmu, amal itu tidak ada gunanya. Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Perlindungan Allah

It is by performing Salaah that a person secures Allah SWT’s protection on earth. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Dengan mengerjakan sholat, seseorang akan mendapat penjagaan dari Allah di muka bumi ini. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Kata Kata Bijak Abu Bakar Al-Shiddiq
Murah hati

Bersedia menderita demi menghilangkan penderitaan orang lain adalah intisari dari kemurahan hati. – Abu Bakar

Hanya manusia biasa

Aku hanyalah manusia biasa dan aku bukanlah manusia terbaik di antara kamu. Apabila kalian lihat perbuatanku benar maka ikutilah aku, tapi bila kalian melihat perbuatanku salah maka betulkanlah. – Abu Bakar

Mengharap keberkahan

Jika kalian mengharapkan keberkahan dari Allah, berbuat baiklah terhadap hamba-hamba-Nya. – Abu Bakar

Dosa terburuk

Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya. – Abu Bakar

Taatlah jika

Patuhilah aku selama aku patuh kepada Allah dan Rasulullah. Bila aku tidak mematuhi Allah dan Rasulullah maka jangan patuhi aku lagi. – Abu Bakar

Jangan sombong

Waspadalah terhadap kesombongan. Sebab pada akhirnya kamu kelak akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing. – Abu Bakar

Seperti pohon

Jadilah seperti pohon yang tumbuh dan berbuah lebat. Dilempar dengan batu, tetapi membalasnya dengan buah. – Abu Bakar

Pembicaraan yang baik

Tidak ada pembicaraan yang baik, jika tidak diarahkan untuk memperoleh ridha Allah SWT. – Abu Bakar

Kecerdasan dan kebodohan

Kecerdasan yang paling cerdas adalah takwa, dan kebodohan yang paling bodoh adalah maksiat. – Abu Bakar

Hati yang kosong

Jika nasehat yang baik tidak memberikan pengaruh bagi perubahan seseorang, maka ketahuilah bahwa hatinya itu kosong. – Abu Bakar

Menemukan

Kami menemukan kedermawanan di dalam ketakwaan, kecukupan di dalam keyakinan, dan kemuliaan di dalam ketawadhu’an. – Abu Bakar

Terpujinya sifat malu

Pria yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi. – Abu Bakar

Ibnu Al-Jauzi dalam bukunya yang bejudul “Sifāt al-Safwah” pernah meriwayatkan bahwa tatkala Abu Bakar sedang sakit, banyak orang yang menengoknya. Bahkan mereka menawarkan dokter yang bisa mengobati penyakitnya. Namun ditolak dengan halus. Karena ia merasa kematian telah berada di pelupuk matanya.

Salman al-Farisi meriwayatkan bahwa ketika  Abu Bakar yang sedang sakit, ia datang menengoknya  dan meminta nasehat terakhir dari ayah Aisyah tersebut.

“Wahai Khalifah, berikanlah nasehatmu kepadaku karena aku marasa engkau tidak bisa menasehatiku kecuali hari ini,” pinta Salman kepada Abu Bakar.

“Baiklah! Wahai Salman, nanti akan terjadi penaklukan di negeri orang kafir namun sungguh aku tidak tahu bagaimana nasibmu selanjutnya, apa yang engkau masukkan dalam perutmu dan engkau kenakan di atas punggungmu nantinya. Ketahuilah wahai Salman, barang siapa yang melakukan shalat lima waktu, maka ia akan berada dalam lindungan Allah SWT. Jangan  pernah membunuh ahlu zimmah jika engkau tidak ingin dituntut oleh Allah dan dicampakkan di neraka,” kata Abu Bakar kepada Salman.

Dalam bukunya “Al-Muhtadharun” , Abu Bakar bin Abdullah bin Abi Dunya meriwayatkan bahwa tatkala Abu Bakar Al-Siddiq akan meninggal dunia, ia berpesan kepada Umar bin Al-Khatab ra. Pesan itu berbunyi, “Wahai Umar, bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya ada perbuatan yang harus dikerjakan untuk Allah pada malam hari dan tidak diterima jika dikerjakan pada siang hari. Ada juga perbuatan yang harus dikerjakan untuk Allah pada siang hari dan tidak akan diterima jika dikerjakan pada malam hari. Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan yang sunnah sebelum yang wajib dilaksanakan. Ketahuilah bahwa orang-orang yang memiliki  timbangan amalan kebaikan yang berat di akhirat, adalah mereka yang selalu mengikuti kebenaran di dunia. Kebenaran itulah yang memberatkan timbangan mereka. Sungguh, timbangan tidak akan menjadi berat kecuali di atasnya ada kebenaran.

Adapun orang-orang yang memiliki timbangan amal kebaikan yang ringan di akhirat adalah mereka yang  mengikuti kebatilan selama hidup di dunia. Kebatilan itulah yang membuat timbangan mereka menjadi ringan. Sungguh, timbangan tidak akan menjadi ringan kecuali di atasnya ada kebatilan. Tidakkah engkau tahu bahwa Allah menurunkan ayat yang mengandung harapan bersamaan dengan ayat yang mengandung kesulitan, dan ayat yang mengandung kesulitan bersamaan  ayat yang mengandung harapan? Hal ini dimaksudkan agar manusia selalu berharap dan takut kepada Allah, tidak membinasakan dirinya serta tidak memohon kepada Allah pada sesuatu yang tidak benar. Jika engkau menjaga wasiatku ini, maka tak ada satu pun yang paling engkau senangi dari yang hal yang gaib kecuali kematian. Jika engkau menyia-nyiakan wasiatku ini, maka tak ada satu pun yang paling engkau benci dari yang hal yang gaib kecuali kematian. Engkau pasti bisa melakukannya”.

Nasehat Abu Bakar Al-Siddiq mengingatkan kita pada akhirat. Ternyata dunia yang dibanggakan oleh banyak manusia hanya menjadi tempat persinggahan sementara dan semua akan ditinggalkan menuju kampung abadi yaitu akhirat. Tidak ada yang patut dibanggakan dalam diri kita, karena pada hakekatnya kita akan kembali pada Allah SWT.

Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki akhlak yang mulia. Karena ia setiap hari bertemu dan meniru perbuatan Nabi.

1. “Pria yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi.”

2. “Barang siapa yang memasuki kubur tanpa membawa bekal yaitu berupa amal shalih maka keadaannya seperti orang yang menyeberangi lautan tanpa menggunakan perahu.”

3. “Semenjak aku masuk Islam, belum pernah kukenyangkan perutku, demi dapat merasakan segarnya beribadah; dan belum pernah pula aku puas minum, karena sangat rindunya aku kepada Ilah.”

4. “Ilmu pengetahuan adalah kehidupan pikiran.”

5. “Ikutilah jalan hidup yang ditunjukkan Nabi SAW suci kepadamu (Muhammad SAW), karena sesungguhnya itu adalah jalan yang benar.”

6. “Jika kamu mengharapkan berkah dari Allah, maka bersikap baiklah kepada hamba-Nya.”

7. “Seseorang yang takut untuk menangis, maka dia pun harus belajar untuk bersikap baik terhadap orang yang menangis.”

8. “Mau bersusah payah untuk menghilangkan penderitaan orang lain adalah esensi sejati dari kemurahan hati.”

9. “Bila telah masuk waktu salat, berdirilah kalian menuju ke tempat apimu yang sedang menyala dan padamkanlah ia.”

10. “Dia yang membangun masjid di jalan Allah SWT, maka Allah SWT membangun rumah untuknya di surga.”

11. “Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk.”

12. “Kita menemukan kedermawanan dalam taqwa (kesadaran akan Allah), kekayaan dalam yaqin (kepastian), dan kemuliaan dalam kerendahan hati.”

13. “Manusia tahu bahwa dirinya itu lemah, namun anehnya dia terus menerus tidak taat kepada Dia (Allah) Yang Maha Kuat.”

14. “Tanpa tindakan, pengetahuan tidak ada gunanya dan pengetahuan tanpa tindakan itu sia-sia.”

15. “Hidup akan berlaku, namun kematian sangatlah dekat.”

16. “Amal kebajikan adalah pengawal yang akan menjaga kita melawan serangan penderitaan.”

17. “Dengan mengerjakan salat, seseorang akan mendapat penjagaan dari ALLAH SWT di muka bumi ini.”

18. “Ah, ingin aku jadi rumput saja, supaya dimakan oleh kuda (karena sangat ngerinya akan siksaan Allah).”

19. “Jangan memandang rendah kepada setiap muslim, bahkan orang yang paling lemah imannya sekalipun adalah besar di mata Allah.”

20. “Tidak ada pembicaraan yang baik, jika tidak diarahkan untuk memperoleh ridha Allah SWT.”

Agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, kamu harus selalu berbuat baik. Jangan lupa jadilah manusia yang bisa berguna bagi orang lain.

21. “Waspadalah terhadap kesombongan, sebab pada akhirnya kamu kelak akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing.”

22. “Tidak ada manfaat dari uang jika tidak dibelanjakan di jalan Allah. Tidak ada kebaikan dalam diri seseorang jika kebodohannya mengalahkan kesabarannya.”

23. “Sesama Muslim seharusnya hidup seperti layaknya saudara.”

24. “Kami diuji dengan kesusahan, maka kami sabar, tetapi ketika diuji dengan kesenangan (kemewahan), hampir-hampir kami tidak sabar.”

25. “Kebenaran terbesar adalah kejujuran, dan kebohongan terbesar adalah ketidakjujuran.”

26. “Siapa yang menjauhkan diri dari sifat suka mengeluh maka berarti ia mengundang kebahagiaan.”

27. “Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.”

28. “Setiap segala sesuatu itu ada kelebihannya. Maka janganlah suka meremehkan dan merendahkan.”

29. “Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya.”

30. “Aku adalah manusia biasa dan aku bukanlah manusia yang terbaik di antara kamu. Apabila kalian lihat perbuatanku benar, maka ikutilah aku. Tapi bila kalian lihat perbuatanku salah, maka betulkanlah.”

31. “Ada kebesaran dalam rasa takut akan Allah SWT, kepuasan dalam beriman kepada Allah SWT, dan kehormatan dalam kerendahan hati.”

32. “Orang yang mengharapkan surga harus bisa belajar untuk berbuat baik kepada sesama manusia.”

33. “Tidak boleh seorang muslim menghina muslim yang lain. Yang kecil pada kaum muslimin, adalah besar pada sisi Allah.”

34. “Jika nasehat yang baik tidak memberikan pengaruh bagi perubahan seseorang, maka ketahuilah bahwa hatinya itu kosong.”

35. “Semakin banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula ketakwaanmu terhadap Allah.”

36. “Kecerdasan yang paling cerdas adalah takwa, dan kebodohan yang paling bodoh adalah maksiat.”

37. “Adalah hal yang memalukan bahwa seekor burung justru bangun lebih awal daripada kamu di pagi hari.”

Kumpulan Motivasi Utsman bin Affan Yang Bijaksana

Three worldly things have been made dear to me: feeding the hungry, clothing the naked and reading the Qur’an. – Utsman bin Affan

Tiga hal yang aku sukai di dunia ini, yaitu; memberi makan kepada orang yang lapar, memberi pakaian kepada orang yang bertelanjang, dan membaca Al-Qur’an. – Utsman bin Affan

Berikut Nasihat Indah Utsman bin Affan

Nasihat indah penuh hikmah dari Sayyidina Utsman bin Affan patut kita teladani. Berikut nasihatnya:

1. Jika hati kita suci, maka ia tidak akan pernah puas dari kalam Rabb-nya. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, bab al-Adab wa at-Tasawwuf).

2. Sungguh aku membenci, satu hari berlalu tanpa melihat (membaca) Alquran. (al-Bidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir, 10: 388).

3. Bagian dunia yang kucintai ada tiga: (1) mengenyangkan orang yang lapar, (2) memberi pakaian mereka yang tak punya, dan (3) membaca Alquran. (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 88).

4. Ada empat hal ketika nampak merupakan keutamaan. Jika tersembunyi menjadi kewajiban. (1) Berkumpul bersama orang-orang saleh adalah keutamaan dan mencontoh mereka adalah kewajiban. (2) Membaca Alquran adalah keutamaan dan mengamalkannya adalah kewajiban. (3) Menziarahi kubur adalah keutamaan dan beramal sebagai persiapan untuk mati adalah kewajiban. (4) Dan membesuk orang yang sakit adalah keutamaan dan mengambil wasiat darinya adalah kewajiban. (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 90).

5. Ada 10 hal yang disia-siakan: Orang yang berilmu tapi tidak ditanyai. Ilmu yang tidak diamalkan. Pendapat yang benar namun tidak diterima. Senjata yang tidak digunakan. Masjid yang tidak ditegakkan salat di dalamnya. Mush-haf Alquran yang tidak dibaca. Harta yang tidak diinfakkan. Kendaraan yang tidak dipakai. Ilmu tentang kezuhudan bagi pencinta dunia. Dan usia panjang yang tidak menambah bekal untuk safarnya (ke akhirat).” (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 91).

Ada beberapa nasehat bijak yang pernah disampaikan oleh sahabat Utsman bin Affan. Pribadinya yang luhur tercermin dalam perkataan-perkataannya yang banyak memuat hikmah dan nasehat. Berikut ini beberapa kata mutiara islam Utsman Bin Affan yang banyak menyimpan pesan-pesan nasehat dan motivasi.

Dunia atau akhirat?

Worrying about the dunya is a darkness in the heart, while worrying about the akhirah is a light in the heart. – Utsman bin Affan

Risau terhadap dunia adalah kegelapan bagi hati, sedangkan risau terhadap akhirat adalah cahaya bagi hati. – Utsman bin Affan

Pendosa paling buruk

Amongst the sinners, the gravest is he who finds time to discuss the faults of others. – Utsman bin Affan

Di antara para pendosa, yang paling buruk adalah dia yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang lain. – Utsman bin Affan

Keimanan tertinggi

The highest degree in Iman is that you always regard yourself in the presence of Allah. – Utsman bin Affan

Derajat keimanan yang paling tinggi adalah bahwa kamu selalu merasa berada di hadapan Allah. – Utsman bin Affan

Orang yang mengenal Allah

The signs of a person who really knows Allah are eight: his heart is in a state of fear and hope, his tongue is in a state of praise and gratitude, his eyes are in a state of shame and tears, and his will is in leaving the dunya and seeking the pleasure of his Lord. – Utsman bin Affan

Di antara tanda-tanda orang yang bijaksana ialah: hatinya selalu berniat suci, lidahnya selalu basah dengan dzikrullah, kedua matanya menangis karena penyesalan (terhadap dosa), segala perkara dihadapinya dengan sabar dan tabah, mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. – Utsman bin Affan

Empat hal yang sia-sia

Four things are useless, and they are: 1) Knowledge without practice, 2) Wealth without expenditure in the way of Allah, 3) Piety for the sake of show, prompted by worldliness, 4) and a long life with no stock of good deeds. – Utsman bin Affan

Ada empat hal yang tidak berguna, yaitu: 1) Ilmu tanpa amal, 2) Kekayaan tanpa diiringi dengan berinfak di jalan Allah, 3) Kesalehan hanya untuk dipamerkan, yaitu didorong oleh motivasi duniawi, 4) dan umur panjang yang dihabiskan tanpa berbuat amal kebajikan. – Utsman bin Affan

Tak pernah bosan

If our hearts were pure, they will never have enough from reciting Allah’s Speech (the Quran). – Utsman bin Affan

Andai hati kalian bersih, maka kalian tidak akan pernah merasa kenyang (bosan) dari membaca al-Qur’an. – Utsman bin Affan

Akibat perpecahan

When the Muslims are disunited, they would falter in their iman, and would be bereft of their inherent strength. – Utsman bin Affan

Ketika kaum Muslimin terpecah belah, keimanan mereka akan goyah dan akan kehilangan kekuatan persatuan di antara mereka. – Utsman bin Affan

Mengambil pelajaran

Acquire wisdom from the story of those who have already passed. – Utsman bin Affan

Ambillah hikmah dan pelajaran dari kisah orang-orang terdahulu. – Utsman bin Affan

Allah akan tampakkan

No one conceals something in his heart, but Allah causes it to be seen on his face or in a slip of the tongue. – Utsman bin Affan

Tak seorang pun yang menyembunyikan suatu rahasia di dalam hatinya kecuali Allah akan menampakkan pada raut wajahnya atau melalui perkataan yang terlontar dari lidahnya. – Utsman bin Affan

Tiga hal

Three worldly things have been made dear to me: feeding the hungry, clothing the naked and reading the Qur’an. – Utsman bin Affan

Tiga hal yang aku sukai di dunia ini, yaitu; memberi makan kepada orang yang lapar, memberi pakaian kepada orang yang bertelanjang, dan membaca Al-Qur’an. – Utsman bin Affan

Iri hati

It is sufficient for you that the one who envies you is distressed at the time of your joy. – Utsman bin Affan

Cukuplah bagimu bahwa orang yang iri terhadapmu merasa tertekan pada saat senangmu. – Utsman bin Affan

Dicintai Allah dan malaikat

Allah the Exalted loves him who forgoes worldly life, the Angels love him who rejects the vices, and the Muslims love him who gives up greediness in respect of the Muslims. – Utsman bin Affan

Allah mencintai orang yang mau meninggalkan dunia, Malaikat mencintai orang yang mau meninggalkan dosanya, dan umat islam mencintai orang yang tidak tamak. – Utsman bin Affan

Bahayanya lidah

The slip of the tongue is more dangerous than the slip of the feet. – Utsman bin Affan

Tergelincirnya lidah itu lebih berhaya daripada tergelincirnya kaki. – Utsman bin Affan

Alam kubur

Alam kubur merupakan pintu masuk akhirat sekaligus pintu keluar dunia. Nikmat dan siksa di sana tidak lebih dahsyat dibanding di akhirat. – Utsman bin Affan

Keutamaan ilmu

Pengetahuan lebih baik daripada kekayaan. Pengetahuan akan melindungimu, sedangkan kekayaan harus kamu lindungi. – Utsman bin Affan

Binasanya ilmu

Segala sesuatu itu akan binasa. Dan binasanya ilmu adalah lupa pada ilmu itu. – Utsman bin Affan

Lidah

Ketika lidah seseorang menjadi tenang dan ramah, maka hatinya menjadi saleh dan bersih. – Utsman bin Affan

Pemimpin yang aktif

Kalian lebih butuh pada pemimpin yang aktif ketimbang pemimpin yang sering mengumbar kata-kata. – Utsman bin Affan

Menemukan kenikmatan

Aku menemukan kenikmatan beribadah dalam empat hal: 1) ketika mampu menunaikan kewajiban-kewajiban dari Allah; 2) ketika mampu menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah; 3) ketika mampu melakukan amar ma’ruf dan mencari pahala dari Allah; 4) ketika mampu melakukan nahi munkar dan menjaga diri dari murka Allah. – Utsman bin Affan

Keberhasilan

Aku tidak menganggapmu berhasil dalam suatu pencapaian sampai Alllah mengujimu dengan cobaan terakhirnya. – Utsman bin Affan

Allah tampakkan

Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu melainkan Allah akan menampakkannya melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya. – Utsman bin Affan

Yang mampu

Tidak ada yang mampu mengurusi permasalahan umat islam kecuali orang yang memiliki integritas hikmah, matang, dan berpengalaman. – Utsman bin Affan

Rasulullah pernah berkata, “Orang yang paling penuh kasih sayang dari umatku adalah Abu Bakar, orang yang paling gagah berani membela agama Allah adalah Umar, dan orang yang paling jujur kerendah-hatiannya adalah Utsman.”

Kepribadian baik itu bahkan telah dimiliki Utsman Bin Affan sejak saat beliau belum memeluk agama Islam. Oleh sebab itulah Nabi saw di kemudian hari merestui kedua putrinya yakni Ummu Kultsum dan Ruqayyah untuk menjadi pendamping hidup Utsman Bin Affan.

Sebagai seorang khalifah dengan segudang prestasi, tentu kita sebagai umat muslim harus memuliakannya dan banyak belajar dari Utsman Bin Affan.

Berikut ini adalah beberapa Petuah dari Utsman Bin Affan untuk memperkuat diri kita.

1. Andai hati kalian bersih, maka kalian tidak akan pernah merasa kenyang (bosan) dari membaca Al-Qur’an

2. Ketika kaum Muslimin terpecah belah, keimanan mereka akan goyah dan akan kehilangan kekuatan persatuan di antara mereka

3. Ambillah hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah orang terdahulu

4. Cukuplah bagimu bahwa orang yang iri terhadapmu merasa tertekan pada saat senangmu

5. Tergelincirnya lidah lebih berbahaya daripada tergelincirnya kaki

6. Pengetahuan lebih baik daripada kekayaan, pengetahuan akan melindungimu, sedangkan kekayaan harus kamu lindungi

7. Segala sesuatu itu akan binasa, dan binasanya ilmu adalah lupa pada ilmu itu sendiri

8. Aku menemukan kenikmatan beribadah dalam empat hal

(1) Ketika mampu menunaikan kewajiban-kewajiban dari Allah
(2) Ketika mampu menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah
(3) Ketika mampu melakukan amar ma’ruf dan mencari pahala dari Allah
(4) ketika mampu melakukan nahi munkar dan menjaga diri dari murkanya Allah

9. Aku tidak menganggapmu berhasil dalam suatu pencapaian tertentu hingga Alllah mengujimu dengan cobaan terakhirnya

10. Tidak ada yang mampu mengurusi persoalan umat Islam kecuali orang yang memiliki integritas hikmah, matang, dan berpengalaman

Seiring berjalannya kehidupan, kamu bisa mengambil banyak belajar dari perjalanan hidup tokoh terdahulu.

1. “Risau terhadap dunia adalah kegelapan bagi hati, sedangkan risau terhadap akhirat adalah cahaya bagi hati.”

2. “Derajat keimanan yang paling tinggi adalah bahwa kamu selalu merasa berada di hadapan Allah.”

3. “Ambillah hikmah dan pelajaran dari kisah orang-orang terdahulu.”

4. “Ketika kaum Muslimin tercerai-berai, keimanan mereka akan terkoyakkan dan akan kehilangan kekuatan persatuan dan kesatuan di antara mereka.”

5. “Tergelincirnya lidah itu lebih berbahaya daripada tergelincirnya kaki.”

6. “Alam kubur merupakan pintu masuk akhirat sekaligus pintu keluar dunia. Nikmat dan siksa di sana tidak lebih dahsyat dibanding di akhirat.”

7. “Kalian lebih butuh pada pemimpin yang aktif ketimbang pemimpin yang sering mengumbar kata-kata.”

8. “Tidak seorang pun yang menyembunyikan suatu rahasia di dalam hatinya, kecuali Allah akan menampakkan pada raut wajahnya atau melalui perkataan yang terlontar dari lidahnya.”

9. “Segala sesuatu itu akan binasa, dan binasanya ilmu adalah lupa pada ilmu itu sendiri.”

10. “Aku tidak menganggapmu berhasil dalam suatu pencapaian tertentu hingga Allah mengujimu dengan cobaan terakhirnya.”

11. “Pengetahuan lebih baik daripada kekayaan, pengetahuan akan melindungimu, sedangkan kekayaan harus kamu lindungi.”

12. “Allah mencintai orang yang mau meninggalkan dunia, Malaikat mencintai orang yang mau meninggalkan dosanya, dan umat Islam mencintai orang yang tidak tamak.”

13. “Tiga hal yang aku sukai di dunia ini, yaitu; memberi makan kepada orang yang lapar, memberi pakaian kepada orang yang bertelanjang, dan membaca Alquran.”

14. “Ketika lidah seseorang menjadi tenang dan ramah, maka hatinya menjadi saleh dan bersih.”

15. “Salat itu amal terbaik bagi manusia. Jika ia melaksanakannya dengan baik maka ikutilah mereka. Andaikata ia melaksanakannya dengan buruk maka jauhilah keburukan itu.”

16. “Wahai hamba-hamba Allah, berhati-hatilah kalian. Bantulah pemimpin kalian, nasehatilah mereka dan janganlah kalian menganiaya mereka.”

17. “Buatlah tujuan untuk hidup, kemudian gunakan segenap kekuatan untuk mencapainya, kamu pasti berhasil.”

18. “Berbisnislah (berniagalah) dengan Allah SWT niscaya kalian akan mendapatkan untung.”

19. “Diamnya orang yang diam lebih bahaya dari perlakuan serangan orang lain.”

20. “Hindarilah minuman keras, karena itu kunci dari kejahatan.”

Kepribadian Utsman bin Affan dikenal sebagai sosok yang luhur dan berbudi pekerti baik. Segala perkataan memuat hikmah dan nasehat yang baik.

21. “Di antara pendosa, yang paling buruk adalah dia yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang lain.”

22. “Andai hati kalian bersih, maka kalian tidak akan pernah merasa kenyang (bosan) dari membaca Alquran.”

23. “Cukuplah bagimu bahwa orang yang iri terhadapmu merasa tertekan ada saat senangmu.”

24. “(Hendaknya kita) menjaga batasan-batasan, menepati janji, rela dengan yang ada, dan bersabar atas yang hilang dari kita.”

25. “Tidak ada yang mampu mengurusi persoalan umat Islam, kecuali orang yang memiliki integritas hikmah, matang, dan berpengalaman.”

26. “Aku menemukan kenikmatan beribadah dalam empat hal: ketika mampu menunaikan kewajiban-kewajiban dari Allah, ketika mampu menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah, ketika mampu melakukan amar ma’ruf dan mencari pahala dari Allah, ketika mampu melakukan nahi munkar dan menjaga diri dari murkanya Allah.”

27. “Di antara tanda-tanda orang yang bijaksana ialah: hatinya selalu berniat suci, lidahnya selalu basah dengan dzikrullah, kedua matanya menangis karena penyesalan (terhadap dosa), segala perkara dihadapinya dengan sabar dan tabah, mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia.”

28. “Ketahuilah dunia itu dilipat di atas tipuan. Jangan sampai kamu tertipu oleh dunia dan jangan sampai kamu tertipu oleh setan dalam keta’atan kepada Allah.”

29. “Janganlah kalian lalai terhadap Allah karena Allah tidak pernah lalai terhadap kalian.”
30. “Pekerja keras memberiku bukti (bukan sekadar janji).”

31. “Aku merasa cukup dengan pandanganku sebagaimana aku merasa cukup dengan ingatanku.”

32. “Sambutlah ajal kalian dengan amal baik yang kalian mampu.”

33. “Tarikan pelajaran dari apa yang telah lewat serta bersungguh-sungguh.”

34. “Aku lebih senang di pandang Allah SWT sebagai hamba yang berbuat baik dari pada sebagai orang yang berbuat kerusakan.”

35. “Cinta dunia mengelapkan hati dan cinta akhirat menerangi hati.”

36. “Sesungguhnya ALLAH SWT menciptakan makhluk dengan hak (benar), maka janganlah berbicara kecuali atas kebenaran.”

37. “Setiap orang diberi masalah sesuai dengan kemampuannya.”

38. “Orang yang terbaik mau menjaga dan berpegang teguh dengan kitab Allah SWT.”

39. “Musyawarah dahulu sebelum berpendapat.”

40. “Tamak penyakit bagi orang yang tidak mampu kendalikan dirinya.”

“Ilmu pengetahuan adalah kehidupan pikiran.”
“Jika kamu mengharapkan berkah dari Allah, maka bersikap baiklah kepada hamba-Nya.”
“Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk.”
“Kita menemukan kedermawanan dalam takwa (kesadaran akan Allah), kekayaan dalam yakin (kepastian), dan kemuliaan dalam kerendahan hati.”
“Tanpa tindakan, pengetahuan tidak ada gunanya dan pengetahuan tanpa tindakan itu sia-sia.”
“Hidup akan berlaku, namun kematian sangatlah dekat.”
“Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.”
“Setiap segala sesuatu itu ada kelebihannya. Maka janganlah suka meremehkan dan merendahkan.”
“Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya.”
“Mau bersusah payah untuk menghilangkan penderitaan orang lain adalah esensi sejati dari kemurahan hati.”
“Ada kebesaran dalam rasa takut akan Allah, kepuasan dalam beriman kepada Allah, dan kehormatan dalam kerendahan hati.”
“Adalah hal yang memalukan bahwa seekor burung bangun lebih pagi daripada kamu di pagi hari.”
“Tanpa ilmu, amal tidak ada gunanya. Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia.”

Kumpulan Kata Mutiara Ali bin Abi Thalib



“Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.”

1. Jangan melibatkan hatimu dalam kesedihan atas masa lalu atau kamu tidak akan siap untuk apa yang akan datang.

2. Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah.

3. Barangsiapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya.

4. Jadilah orang yang dermawan tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.

5. Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.

Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan bisa memberi inspirasi banyak orang. Ali bin Abi Thalib adalah seorang sahabat Nabi sekaligus khalifah keempat yang berkuasa pada tahun 656 sampai 661 masehi. Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, Ali diangkat sebagai pemimpin umat Islam setelah Abu Bakar, ‘Umar, dan ‘Utsman.

Sebagai pemimpin, Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pribadi yang saleh dan adil. Sosoknya menjadi panutan hingga saat ini. Kata mutiara Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan bisa memberi sedikit gambaran kebijaksanaan Ali semasa hidupnya.

Kata mutiara Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan memberi pelajaran bermakna bagi semua orang. Kecerdasan dan keberanian Ali bin Abi Thalib menjadi inspirasi umat. Kata mutiara Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan dijadikan motivasi untuk menjalani hidup di dunia.

Kamu bisa merenungkan kata mutiara Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan untuk menemukan makna hidup. Ada banyak kata mutiara Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan yang menginspirasi.

1. Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.

2. Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.

3. Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara.

4. Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.

5. Kesalahan terburuk kita adalah ketertarikan kita pada kesalahan orang lain.

1. Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta dan rasa hormat.

2. Tidak ada gunanya seorang penolong yang selalu menghina atau teman yang selalu berburuk sangka.

3. Ketulusan seseorang sesuai dengan kadar kemanusiaannya.

4. Kenali kebenaran, maka kamu akan tahu orang-orang yang benar. Benar Tidak diukur oleh orang-orangnya, tetapi manusia diukur oleh kebenaran.

5. Jangan pernah membuat keputusan dalam kemarahan dan jangan pernah membuat janji dalam kebahagiaan.

1. Jangan melibatkan hatimu dalam kesedihan atas masa lalu atau kamu tidak akan siap untuk apa yang akan datang.

2. Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah.

3. Barangsiapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya.

4. Jadilah orang yang dermawan tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.

5. Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.

1. Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini.

2. Memaafkan adalah kemenangan terbaik.

3. Jangan sekali-kali merasa malu memberi walaupun sedikit, sebab tidak memberi sama sekali pasti lebih sedikit nilainya.

4. Yang paling mampu memaafkan ialah orang yang paling berkuasa untuk menghukum.

5. Jadilah seperti bunga yang memberikan keharumannya bahkan pada tangan yang menghancurkannya.

1. Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya.

2. Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu, masuklah ke dalamnya sebab ketakutan menghadapinya lebih menganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri.

3. Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi maka senangilah apa yang terjadi.

4. Seseorang yang putus asa melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, tetapi orang yang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan.

5. Jangan membenci apa yang tidak kamu ketahui, karena sebagian besar pengetahuan terdiri dari apa yang tidak kamu ketahui.

1. Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu.

2. Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.

3. Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.

4. Ilmu tanpa akal ibarat seperti memiliki sepatu tanpa kaki. Dan akal tanpa ilmu ibarat seperti memiliki kaki tanpa sepatu.

5. Ketika terbukti salah, orang bijak akan memperbaiki dirinya sendiri dan orang yang bodoh akan terus berdebat.

1. Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya.

2. Tidak ada yang lebih menyakitkan jiwa dan hati yang baik selain hidup di antara orang-orang yang tidak dapat memahaminya.

3. Teman sejati adalah orang yang melihat kesalahan, memberimu nasihat dan yang membelamu saat kamu tidak ada.

4. Seorang teman tidak dapat dianggap sebagai teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: saat dibutuhkan, di belakangmu, dan setelah kematianmu.

5. Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai kebanggaannya, mungkin dia sibuk berkelahi dengan dirinya sendiri.

Kehidupan kerap kali memberikan kejutan dalam perjalanannya. Terkadang kamu menemukan kebahagiaan dalam satu waktu, namun bisa juga seketika hal itu berubah menjadi satu hal menyedihkan. Tentu sebagai manusia kita tidak bisa menebak kapan hal tersebut akan terjadi. Tetapi mungkin kita bisa mengantisipasi dengan lebih bijak dalam membuat keputusan.

Mengambil sebuah keputusan dalam hidup, tentu perlu dipertimbangkan secara matang. Kalau kamu terlalu gegabah, bisa jadi malah membawa kita ke arah yang salah. Nah, oleh karena itu perlu adanya motivasi yang bisa menuntun kita untuk mengambil keputusan yang bijak. Ali bin Abi Thalib, adalah salah satu sosok yang bisa menjadi motivatormu dalam permasalahan kehidupan.

Sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai sosok yang bijak dalam memberikan petuah. Tokoh yang menjadi pemeluk Islam pertama ini juga memiliki kata-kata bijak yang bisa kamu jadikan sebagai inspirasi dalam menjalani kehidupan.

Nah, seperti apa kata-kata bijak islami Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan?

1. “Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini.”

2. “Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.”

3. “Barang siapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya.”

4. “Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya.”

5. “Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.”

6. “Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta dan rasa hormat.”

7. “Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.”

8. “Apabila akal tidak sempurna maka kurangilah berbicara.”

9. “Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu, masuklah ke dalamnya sebab ketakutan menghadapinya lebih menganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri.”

10. “Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu.”

11. “Telanlah amarahmu sebab kau tidak pernah menemukan minuman yang dapat meninggalkan rasa lebih manis dan lebih lezat daripada itu.”

12. “Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.”

13. “Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu.”

14. “Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai kapan pun dia tidak akan menjadi orang berani.”

15. “Orang yang berdoa tanpa beramal sama halnya seperti pemanah tanpa busur.”

16. “Adakalanya yang sedikit lebih berkah daripada yang banyak.”

17. “Kesempatan datang bagai awan berlalu. Pergunakanlah ketika ia nampak di hadapanmu.”

18. “Menjaga air muka adalah hiasan bagi orang miskin, sebagaimana syukur adalah hiasan bagi orang kaya.”

19. “Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.”

20. “Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan ampuni yang bersalah padamu.”

21. “Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya menjadi obat penyembuh.”

22. “Memuji seseorang lebih daripada yang ia berhak menerimanya sama saja menjilatnya. Tetapi melalaikan pujian bagi orang yang berhak menerimanya menunjukkan kebodohan dan kedengkian.”

23. “Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih.”

24. “Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.”

25. “Memaafkan adalah kemenangan terbaik.”

26. “Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu.”

27. “Kesucian hati nurani seseorang sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.”

28. “Orang yang hanya berfikir bagi kepentingan perutnya sahaja maka harga dirinya serupa dengan apa yang keluar dari isi perutnya.”

29. “Pekerjaan tangan yang paling sederhana sekalipun demi mempertahankan harga diri seseorang, jauh lebih utama daripada kekayaan yang disertai penyelewengan.”

30. “Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan, tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.”

31. “Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya.”

32. “Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu.”

33. “Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat-tempat yang mencurigakan janganlah ia menyalahkan orang lain yang berburuk sangka kepadanya.”

34. “Jangan sekali-kali merasa malu memberi walaupun sedikit, sebab tidak memberi sama sekali pasti lebih sedikit nilainya.”

35. “Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit.”

36. “Sisihkan gelombang-gelombang kerisauan dengan kekuatan kesabaran dan keyakinan.”

37. “Ketulusan seseorang sesuai dengan kadar kemanusiaannya.”

38. “Keberanian seseorang sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat.”

39. “Sifat pemarah adalah musuh utama akal.”

40. “Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah.”

Banyak sekali kata-kata bijak penuh hikmah dan nasehat yang pernah diucapkan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib semasa hidupnya. Tentu saja hal itu karena keluasan ilmu dan wawasan yang dimilikinya. Berikut ini beberapa kata mutiara islam Ali bin Abi Thalib yang sangat indah dan penuh hikmah serta nasehat.

Bodohnya manusia

How foolish is man, He ruins the present while worrying about the future, but weeps in the future by recalling his past. – Ali bin Abi Thalib

Betapa bodohnya manusia, Dia menghancurkan masa kini sambil mengkhawatirkan masa depan, tapi menangis di masa depan dengan mengingat masa lalunya. – Ali bin Abi Thalib

Tak perlu menjelaskan dirimu

Never explain yourself to anyone. The person who likes you doesn’t need it; and the person who dislikes you won’t believe it. – Ali bin Abi Thalib

Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu. – Ali bin Abi Thalib

Seperti bunga

Be like the flower that gives its fragrance to even the hand that crushes it. – Ali bin Abi Thalib

Jadilah seperti bunga yg memberikan keharuman bahkan kepada tangan yg telah merusaknya. – Ali bin Abi Thalib

Prinsip hidup

Hate no one, no matter how much they’ve wronged you. Live humbly, no matter how wealthy you become. Think positively, no matter how hard life is. Give much, even if you’ve been given little. Keep in touch with the ones who have forgotten you, and forgive who has wronged you, and do not stop praying for the best for those you love. – Ali bin Abi Thalib

Jangan membenci siapapun, tak peduli seberapa banyak kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu. Hiduplah dengan rendah hati, tak peduli seberapa banyak kekayaanmu. Berpikirlah positif, tak peduli seberapa keras kehidupan yang kamu jalani. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah menjalin hubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, maafkanlah orang yang berbuat salah padamu, dan jangan berhenti mendoakan yang terbaik untuk orang yang kau sayangi. – Ali bin Abi Thalib

Orang yang baik

Beautiful people are not always good but good people are always beautiful. – Ali bin Abi Thalib

Orang yang cantik tidak selamanya orang baik, tapi orang yang baik selalu cantik. – Ali bin Abi Thalib

Lepaskan

Let go of anything that brings you stress and sorrow. – Ali bin Abi Thalib

Lepaskan segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih. – Ali bin Abi Thalib

Pembersihan

Body is purified by water. Nafs by tears. Intellect is purified by knowledge. And soul is purified with love. – Ali bin Abi Thalib

Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. – Ali bin Abi Thalib

Diamnya seseorang

Do not take someone’s silence as his pride, perhaps he is busy fighting with his self. – Ali bin Abi Thalib

Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri. – Ali bin Abi Thalib

Jangan berlarut-larut

Don’t engage your heart in grief over the past, or you wont be ready for what is coming. – Ali bin Abi Thalib

Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau itu akan membuatmu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. – Ali bin Abi Thalib

Pesimis vs Optimis

A hopeless person sees difficulties in every chance, but a hopeful person sees chances in every difficulty. – Ali bin Abi Thalib

Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. – Ali bin Abi Thalib

Muhasabah diri

Blessed is he whose own faults keep him from seeing the faults of others. – Ali bin Abi Thalib

Diberkatilah dia yang kesalahannya sendiri mampu mencegahnya dari melihat kesalahan orang lain. – Ali bin Abi Thalib

Obat dan penyakit

Perhaps it’s the remedy that brought the sickness, and perhaps the sickness turned into a remedy. For sickness might be the cure. – Ali bin Abi Thalib

Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh. – Ali bin Abi Thalib

Bersinar terang

Do not let your difficulties fill you with anxiety, after all it is only in the darkest nights that stars shine more brightly. – Ali bin Abi Thalib

Jangan biarkan kesulitan membuatmu gelisah. Karena bagaimanapun juga hanya di malam yang paling gelap bintang-bintang tampak bersinar lebih terang. – Ali bin Abi Thalib

Teman sejati

A True friend is one who sees a fault, gives you advice and who defends you in your absence. – Ali bin Abi Thalib

Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasehat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada. – Ali bin Abi Thalib

Memegang teguh sunnah

I would not forsake the Sunnah of the Prophet for the opinion of anyone. – Ali bin Abi Thalib

Aku tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi demi kepentingan siapapun. – Ali bin Abi Thalib

Obat hati

The words of Allah are the medicine of the heart. – Ali bin Abi Thalib

Firman Allah adalah obat bagi hati. – Ali bin Abi Thalib

Memaafkan

Forgiveness is the best victory. – Ali bin Abi Thalib

Memaafkan adalah kemenangan terbaik. – Ali bin Abi Thalib

Hati penuh kebencian

It is easier to turn a mountain into dust than to create love in a heart that is filled with hatred. – Ali bin Abi Thalib

Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan kebencian. – Ali bin Abi Thalib

Keputusan dan janji

Never make a decision in anger and never make a promise in happiness. – Ali bin Abi Thalib

Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah mengumbar janji ketika sedang bergembira. – Ali bin Abi Thalib

Ingatkan aku

Oh Allah, when I lose my hopes and plans, help me remember that your love is greater than my disappointments, and your plans for my life are better than my dreams. – Ali bin Abi Thalib

Ya Allah, saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku bahwa cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecewaanku, dan rencana yang Engkau siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku. – Ali bin Abi Thalib

Dikhianati dunia

He who trusts the world, the world betrays him. – Ali bin Abi Thalib

Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, maka dunia akan mengkhianatinya. – Ali bin Abi Thalib

Teman yang bodoh

It is better to listen to a wise enemy than to seek counsel from a foolish friend. – Ali bin Abi Thalib

Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari teman yang bodoh. – Ali bin Abi Thalib

Menyembunyikan kebaikan

Hide the good you do, and make known the good done to you. – Ali bin Abi Thalib

Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan biarkan kebaikan yang telah kamu lakukan itu hanya diketahui olehmu. – Ali bin Abi Thalib

Dua jenis manusia

There are two kinds of people: 1) those who seek but cannot find, and 2) those who found but still want more. – Ali bin Abi Thalib

Ada dua jenis manusia: 1) mereka yang mencari tapi tidak bisa menemukan, dan 2) mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih. – Ali bin Abi Thalib

Beda zaman

Do not raise your children the way your parents raised you, they were born for a different time. – Ali bin Abi Thalib

Jangan besarkan anakmu dengan cara orangtuamu membesarkanmu dulu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda. – Ali bin Abi Thalib

Ada cahaya

There is always enough light for the one who wants to see. – Ali bin Abi Thalib

Selalu ada cahaya bagi orang yang mau melihat. – Ali bin Abi Thalib

Terus mencari

Every hopeful person continues seeking, and every fearful one runs away. – Ali bin Abi Thalib

Orang yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh ketakutan akan melarikan diri. – Ali bin Abi Thalib

Yakinlah

Be sure that there is something waiting for you after much patience, to astonish you to to a degree that you forget the bitterness of the pain. – Ali bin Abi Thalib

Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. – Ali bin Abi Thalib

Bola api

Anger is like a ball of fire, but if you swallow it, it’s sweeter than honey. – Ali bin Abi Thalib

Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada madu. – Ali bin Abi Thalib

Dosis perkataan

Speech is like a medicine, a small dose of which cures but an excess of which kills. – Ali bin Abi Thalib

Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh. – Ali bin Abi Thalib

Melukai hati

Nothing hurts the heart more than sins. – Ali bin Abi Thalib

Tidak ada yang lebih menyakiti hati daripada dosa. – Ali bin Abi Thalib

Menguji karakter

If you want to test someone’s character, give him respect. If he has good character, he will respect you more, if he has bad character, he will think he is the best of all. – Ali bin Abi Thalib

Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya. – Ali bin Abi Thalib

Berhentilah

Give up discussing what you do not know and speaking about what does not concern you. – Ali bin Abi Thalib

Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu. – Ali bin Abi Thalib

Ilmu dan kebodohan

How honorable is knowledge, that the one who does not have it says he does, and how dishonorable is ignorance, that the one who has it says he does not. – Ali bin Abi Thalib

Betapa terhormatnya ilmu, karena orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu. dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, karena orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh. – Ali bin Abi Thalib

Jalan kebenaran

Don’t feel lonely on the road of righteousness because of the fewness of travelers on it. – Ali bin Abi Thalib

Jangan merasa kesepian berada di atas jalan kebenaran hanya karena sedikitnya orang yang berada di sana. – Ali bin Abi Thalib

Murah hati

Many tough problems are overcome by leniency. – Ali bin Abi Thalib

Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan sikap bermurah hati. – Ali bin Abi Thalib

Hidup yang menyenangkan

There are two ways to live a pleasant life, either in someone’s heart or in someone’s prayer. – Ali bin Abi Thalib

Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam hati seseorang ataukah dalam doa seseorang. – Ali bin Abi Thalib

Menahan amarah

A moment of patience in a moment of anger saves a thousand moments of regret. – Ali bin Abi Thalib

Sabar sesaat saja di saat marah akan menyelamatkan kita dari ribuan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib

Kehidupan ini

Life is but the shadow of a cloud, the dream of a sleeper. – Ali bin Abi Thalib

Kehidupan ini tidak lain hanyalah seperti bayangan awan, mimpinya seorang yang tertidur. – Ali bin Abi Thalib

Bukan budak

Be kind and considerate to your woman. She is a tender flower, and not your household slave. – Ali bin Abi Thalib

Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu. – Ali bin Abi Thalib

Tidak mudah marah

Protect yourself from anger for its beginning is insanity and its end is remorse. – Ali bin Abi Thalib

Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib

Terus bersabar

I will be patient, until even patience tires of my patience. – Ali bin Abi Thalib

Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku. – Ali bin Abi Thalib

Kawan dan lawan

Give your enemy a thousand chances to become your friend, but do not give your friend a single chance to become your enemy. – Ali bin Abi Thalib

Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan. – Ali bin Abi Thalib

Tidak pernah bahagia

Ignore pain otherwise you will never be happy. – Ali bin Abi Thalib

Abaikan rasa sakit, atau jika tidak maka kamu tidak akan pernah merasa bahagia. – Ali bin Abi Thalib

Hanya dua hari

Life consists of two days, one for you one against you. So, when it’s for you don’t be proud or reckless, and when it’s against you be patient, for both days are test for you. – Ali bin Abi Thalib

Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu. – Ali bin Abi Thalib

Tiga kesempatan

A friend cannot be considered a friend until he is tested in three occasions: 1) in time of need, 2) behind your back, and 3) after your death. – Ali bin Abi Thalib

Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu. – Ali bin Abi Thalib

Menjaga rahasia

Nobody can guard your secrets better than you, so don’t blame anyone for revealing your secrets, for you couldn’t hide them yourself. Your secret is your prisoner which, if let loose, it will make you its prisoner. – Ali bin Abi Thalib

Tidak ada yang bisa menjaga rahasiamu lebih baik daripada dirimu sendiri, maka jangan salahkan siapa pun orang yang mengungkapkan rahasiamu karena kamu sendiri tidak bisa menyembunyikannya. Rahasiamu adalah tawananmu, yang jika dilepaskan, itu akan membuatmu menjadi tahanan. – Ali bin Abi Thalib

Hanya tamu

Do not follow majority, but follow the truth. Live in this world as a traveller and leave behind you every sweet memory. Indeed, we are guests here and every guest must soon leave. – Ali bin Abi Thalib

Jangan megikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini, dan setiap tamu harus segera pergi. – Ali bin Abi Thalib

Aku punya Allah

Don’t tell your Lord you have great problems, tell your problems you have a Great Lord. – Ali bin Abi Thalib

Jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha besar’. – Ali bin Abi Thalib

Menjadi tuan

Orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera kehidupannya. – Ali bin Abi Thalib

Balas dendam terbaik

Balas dendam terbaik adalah dengan menjadikan dirimu lebih baik. – Ali bin Abi Thalib

Paling pahit

Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup. Dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia. – Ali bin Abi Thalib

Dibersihkan

Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. – Ali bin Abi Thalib

Sahabat yang jujur

Ucapan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yang diwarisi dari nenek moyang. – Ali bin Abi Thalib

Jadilah

Jadilah manusia yang baik dalam pandangan Allah. Jadilah manusia yang buruk dalam pandangan sendiri. Jadilah manusia yang biasa dalam pandangan orang lain. – Ali bin Abi Thalib

Menasihati

Jangan menasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Nasihatilah orang yang berakal, karena dia akan mencintaimu. – Ali bin Abi Thalib

Pergunjingan

Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah. – Ali bin Abi Thalib

Yang lebih lemah

Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat. Dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dicari. – Ali bin Abi Thalib

Perkataan yang melukai

Jika ada kata-kata yang melukai hati, menunduklah dan biarkan ia melewatimu. (jangan dimasukkan hati agar tidak lelah hatimu). – Ali bin Abi Thalib

Tiga jenis orang

Tiga macam orang yang tidak diketahui kecuali dalam tiga situasi: 1) Tidak diketahui orang pemberani kecuali dalam situasi perang; 2) Tidak diketahui orang yang penyabar kecuali ketika sedang marah; 3) Tidak diketahui sebagai teman kecuali ketika temannya sedang butuh. – Ali bin Abi Thalib

Tiada

Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal. Tiada keadaan lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan. Dan tiada pembantu yang lebih baik daripada musyawarah. – Ali bin Abi Thalib

Yang sebenarnya

Dirimu yang sebenarnya adalah apa yang kamu lakukan di saat tiada orang yang melihatmu. – Ali bin Abi Thalib

Buah kejujuran

Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal; kepercayaan, cinta dan rasa hormat. – Ali bin Abi Thalib

Cemburu

Sungguh wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski hanya sesaat. – Ali bin Abi Thalib

Mencinta sekedarnya

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. – Ali bin Abi Thalib

Angin

Angin tak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya. – Ali bin Abi Thalib

Jalan kebenaran

Jangan pernah merasa kesepian di atas jalan kebenaran hanya karena sedikitnya orang yang berada di sana. – Ali bin Abi Thalib

Diam

Diam sampai engkau diminta untuk berbicara, lebih baik daripada kau terus berbicara sampai diminta untuk diam. – Ali bin Abi Thalib

Menjaga lisan

Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu. – Ali bin Abi Thalib

Apa itu takwa?

Takwa adalah takut kepada Allah, melaksanakan segala sesuatu yang datang dari-Nya, ridha dengan karunia-Nya walaupun sedikit, dan menyiapkan diri untuk menyambut kematian. – Ali bin Abi Thalib

Menguasai mata

Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya. – Ali bin Abi Thalib

Bila cemas dan gelisah

Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu masuklah ke dalamnya, sebab ketakutan menghadapinya lebih mengganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri. – Ali bin Abi Thalib

Menelan amarah

Telanlah amarahmu, sebab kau tidak pernah menemukan minuman yang dapat meninggalkan rasa lebih manis daripada itu. – Ali bin Abi Thalib

Hawa nafsu

Sesungguhnya mengikuti hawa nafsu dapat menghalanginya dari kebenaran dan panjang angan-angan dapat membuatnya lupa akhirat. – Ali bin Abi Thalib

Kedzaliman

Kedzaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang baik. – Ali bin Abi Thalib

Tapi jangan

Jadilah orang yang dermawan, tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tapi jangan menjadi orang yang kikir. – Ali bin Abi Thalib

Sikap murah hati

Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan sikap bermurah hati. – Ali bin Abi Thalib

Memandang diri

Siapa yang memandang dirinya buruk, maka dia adalah orang yang baik. Dan siapa yang memandang dirinya baik, dia adalah orang yang buruk. – Ali bin Abi Thalib

Hormat pada ibu

Jangan gunakan kefasihan bicaramu (mendebat) di hadapan ibumu yang dahulu mengajarimu berbicara. – Ali bin Abi Thalib

Dikhianati dunia

Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, maka dunia akan mengkhianatinya. – Ali bin Abi Thalib

Mengenali kebenaran

Jangan kenali kebenaran berdasarkan individu-individu. Kenalilah kebenaran itu sendiri, otomatis kau akan kenal siapa di pihak yang benar. – Ali bin Abi Thalib

Diamnya ahlul haq

Ketika ahlul haq (orang yang memiliki ilmu) diam atas suatu kebatilan, maka mereka (pelaku kebatilan) akan menyangka bahwa mereka berada dalam kebenaran. – Ali bin Abi Thalib

Tak akan berani

Orang yang terlalu memikirkan akibat dari suatu keputusan atau tindakan, sampai kapanpun dia tidak akan menjadi orang berani. – Ali bin Abi Thalib

Suatu ketika, tak jauh dari hari menjelang kematiannya, Ali bin Abu Thalib pernah berwasiat kepada anaknya Hasan. Ada delapan perkara yang disampaikannya saat itu. Dengan suara yang sedikit agak parau, Ali bin Abu Thalib meminta kepada anaknya untuk menjaga dan mengamalkan delapan perkara tersebut agar hidupnya jauh dari malapetaka.

Pertama, wahai anakku, kekayaan sesungguhnya yang dimiliki oleh manusia adalah akal. Tanpa akal ia tak akan berarti dan sama kedudukannya dengan binatang. Akal adalah harta yang sangat berharga. Gunakanlah akalmu untuk mengamati keajaiban ciptaan Allah dan manfaatkanlah akalmu demi kebahagiaanmu di dunia maupun di akhirat.

Kedua, wahai anakku, kemiskinan sesungguhnya yang dimiliki oleh manusia adalah kebodohan. Karena hal yang paling berbahaya dalam hidup adalah kebodohan. Orang bodoh tidak akan mampu membedakan antara yang baik dan buruk. Orang bodoh juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya dan apa yang harus ditinggalkannya sehingga selalu terjerumus dalam keburukan. Jangan membiarkan kebodohan menggeroti hidupmu karena bisa membahayakan hidupmu.

Ketiga, wahai anakku, seburuk-buruknya sifat yang dimiliki manusia adalah sombong. Orang yang menyombongkan diri akan selalu merasa paling benar, sehingga sulit untuk menerima nasehat orang lain. Lepaskanlah sifat-sifat sombong dalam dirimu, agar orang yang ada di dekatmu tidak menjauhimu.

Keempat, wahai anakku, semulia-mulianya keturunan adalah memiliki akhlak yang baik. Karena akhlak adalah segala. Dengan akhlak kamu bisa mendapatkan kedudukan yang di mulia di mata Allah dan manusia. Perbaikilah akhlakmu, bersikaplah secara santun, dan hiasilah dirimu dengan sifat-sifat yang terpuji karena harga diri seseorang terletak pada akhlak dan sopan santunnya.

Kelima, wahai anakku, jangan berteman dengan orang bodoh, karena ia hanya memanfaatkan dirimu dan tidak memberikan manfaat bagimu. Bergaul dengan orang bodoh hanya akan mendatangkan bahaya. Meskipun ia ingin membantumu tapi karena kebodohan dan kedunguannya, justru mempersulit dirimu.

Keenam, wahai anakku, jangan berteman dengan orang kikir, karena ia selalu menjauh saat kamu sangat membutuhkannya. Orang kikir hanya memanfaatkan hartamu. Jika engkau tidak memiliki apa-apa lagi ia akan lari menjauh darimu sehingga engkau tidak mampu memperoleh cita-citamu.

Ketujuh, wahai anakku, jangan berteman dengan orang jahat, karena ia akan selalu mengajakmu untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Orang jahat hanya akan menjerumuskanmu kedalam lembah kehinaan.

kedelapan, wahai anakku, jangan berteman dengan pendusta, karena ia ibarat fatamorgana. Dari dekat terlihat jauh dan dari jauh terlihat dekat. Saat engkau berteman dengan orang sering berdusta, engkau akan kenyang dengan janji-janji yang tidak ditepatnya. Awalnya ia membahagiakanmu dengan janji manisnya dan pada akhirnya mengecewakanmu dengan janji palsunya.

Semoga nasihat-nasihat Ali bin Abu Thalib dapat mencerahkan hati dan pikiran kita untuk selalu mawas diri dari hal-hal yang disangka baik tapi  ternyata mendatangkan malapetakan buat diri kita sendiri. Delapan wasiat itu cukup untuk  menjadi pegangan hidup kita dalam berinteraksi dengan orang di sekitar.

Suatu ketika, tak jauh dari hari menjelang kematiannya, Ali bin Abu Thalib pernah berwasiat kepada anaknya Hasan. Ada delapan perkara yang disampaikannya saat itu. Dengan suara yang sedikit agak parau, Ali bin Abu Thalib meminta kepada anaknya untuk menjaga dan mengamalkan delapan perkara tersebut agar hidupnya jauh dari malapetaka.

Pertama, wahai anakku, kekayaan sesungguhnya yang dimiliki oleh manusia adalah akal. Tanpa akal ia tak akan berarti dan sama kedudukannya dengan binatang. Akal adalah harta yang sangat berharga. Gunakanlah akalmu untuk mengamati keajaiban ciptaan Allah dan manfaatkanlah akalmu demi kebahagiaanmu di dunia maupun di akhirat.

Kedua, wahai anakku, kemiskinan sesungguhnya yang dimiliki oleh manusia adalah kebodohan. Karena hal yang paling berbahaya dalam hidup adalah kebodohan. Orang bodoh tidak akan mampu membedakan antara yang baik dan buruk. Orang bodoh juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya dan apa yang harus ditinggalkannya sehingga selalu terjerumus dalam keburukan. Jangan membiarkan kebodohan menggeroti hidupmu karena bisa membahayakan hidupmu.

Ketiga, wahai anakku, seburuk-buruknya sifat yang dimiliki manusia adalah sombong. Orang yang menyombongkan diri akan selalu merasa paling benar, sehingga sulit untuk menerima nasehat orang lain. Lepaskanlah sifat-sifat sombong dalam dirimu, agar orang yang ada di dekatmu tidak menjauhimu.

Keempat, wahai anakku, semulia-mulianya keturunan adalah memiliki akhlak yang baik. Karena akhlak adalah segala. Dengan akhlak kamu bisa mendapatkan kedudukan yang di mulia di mata Allah dan manusia. Perbaikilah akhlakmu, bersikaplah secara santun, dan hiasilah dirimu dengan sifat-sifat yang terpuji karena harga diri seseorang terletak pada akhlak dan sopan santunnya.

Kelima, wahai anakku, jangan berteman dengan orang bodoh, karena ia hanya memanfaatkan dirimu dan tidak memberikan manfaat bagimu. Bergaul dengan orang bodoh hanya akan mendatangkan bahaya. Meskipun ia ingin membantumu tapi karena kebodohan dan kedunguannya, justru mempersulit dirimu.

Keenam, wahai anakku, jangan berteman dengan orang kikir, karena ia selalu menjauh saat kamu sangat membutuhkannya. Orang kikir hanya memanfaatkan hartamu. Jika engkau tidak memiliki apa-apa lagi ia akan lari menjauh darimu sehingga engkau tidak mampu memperoleh cita-citamu.

Ketujuh, wahai anakku, jangan berteman dengan orang jahat, karena ia akan selalu mengajakmu untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Orang jahat hanya akan menjerumuskanmu kedalam lembah kehinaan.

kedelapan, wahai anakku, jangan berteman dengan pendusta, karena ia ibarat fatamorgana. Dari dekat terlihat jauh dan dari jauh terlihat dekat. Saat engkau berteman dengan orang sering berdusta, engkau akan kenyang dengan janji-janji yang tidak ditepatnya. Awalnya ia membahagiakanmu dengan janji manisnya dan pada akhirnya mengecewakanmu dengan janji palsunya.

Semoga nasihat-nasihat Ali bin Abu Thalib dapat mencerahkan hati dan pikiran kita untuk selalu mawas diri dari hal-hal yang disangka baik tapi  ternyata mendatangkan malapetakan buat diri kita sendiri. Delapan wasiat itu cukup untuk  menjadi pegangan hidup kita dalam berinteraksi dengan orang di sekitar.

 Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu. Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaan mu. Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan ampuni yang bersalah padamu. Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kau cintai. – Ali Bin Abi Thalib

 Betapa bodohnya manusia, Dia menghancurkan masa kini sambil mengkhawatirkan masa depan, tapi menangis di masa depan dengan mengingat masa lalunya. – Ali Bin Abi Thalib

 Jadilah sperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah menghancurkannya. – Ali Bin Abi Thalib

 Jangan pernah menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu. – Ali Bin Abi Thalib

 Orang cantik tidak selalu baik, tapi orang baik selalu cantik. – Ali Bin Abi Thalib

 Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh. – Ali Bin Abi Thalib

 Jangan biarkan kesulitan membuatmu gelisah, karena bagaimanapun juga hanya di malam yang paling gelap lah bintang-bintang tampak bersinar lebih terang. – Ali Bin Abi Thalib

 Lepaskanlah segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih. – Ali Bin Abi Thalib

 Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan Jiwa dibersihkan dengan cinta. – Ali Bin Abi Thalib

 Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang sibuk bertengakar dengan dirinya sendiri. – Ali Bin Abi Thalib

 Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau kamu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. – Ali Bin Abi Thalib

 Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. – Ali Bin Abi Thalib

 Diberkatilah dia yang kesalahannya sendiri mampu mencegahnya dari melihat kesalahan orang lain. – Ali Bin Abi Thalib

 Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasehat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada. – Ali Bin Abi Thalib

 Aku tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi untuk kepentingan siapapun. – Ali Bin Abi Thalib

 Firman Allah adalah obat bagi hati. – Ali Bin Abi Thalib

 Memaafkan adalah kemenangan terbaik. – Ali Bin Abi Thalib

 Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menambahkan cinta di hati yang dipenuhi dengan kebencian. – Ali Bin Abi Thalib

 Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, dunia akan mengkhianatinya. – Ali Bin Abi Thalib

 Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari teman yang bodoh. – Ali Bin Abi Thalib

 Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan buatlah kebaikan yang telah kamu lakukan itu dikenal. – Ali Bin Abi Thalib

 Ada dua jenis manusia: 1) mereka yang mencari tapi tidak menemukan, dan 2) mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih. – Ali Bin Abi Thalib

 Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah membuat janji ketika sedang senang. – Ali Bin Abi Thalib

 Jangan besarkan anakmu dengan cara orangtuamu membesarkanmu dulu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda. – Ali Bin Abi Thalib

 Selalu ada cukup cahaya bagi orang yang mau melihat. – Ali Bin Abi Thalib

 Ya Allah, saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku bahwa cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecwaanku, dan rencana yang Engkau siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku. – Ali Bin Abi Thalib

 Orang yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh ketakutan akan melarikan diri. – Ali Bin Abi Thalib

 Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada madu. – Ali Bin Abi Thalib

 Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh. – Ali Bin Abi Thalib

 Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. – Ali Bin Abi Thalib

 Tidak ada yang lebih menyakiti hati daripada dosa. – Ali Bin Abi Thalib

 Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya. – Ali Bin Abi Thalib

 Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu. – Ali Bin Abi Thalib

 Betapa terhormatnya ilmu, bahwa orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu. dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, bahwa orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh. – Ali bin Abi Thalib

 Jangan merasa kesepian di atas jalan kebenaran karena sedikitnya orang yang berada di sana. – Ali bin Abi Thalib

 Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan kemurahan hati. – Ali bin Abi Thalib

 Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam hati seseorang ataukah dalam doa seseorang. – Ali bin Abi Thalib

 Sabar sesaat saja di saat marah akan menghemat ribuan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib

 jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha besar’. – Ali bin Abi Thalib

 Hidup hanyalah bayangan awan, mimpinya orang yang tertidur. – Ali bin Abi Thalib

 Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu. – Ali bin Abi Thalib

 Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib

 Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku. – Ali bin Abi Thalib

 Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan. – Ali bin Abi Thalib

 Abaikan rasa sakit, atau jika tidak kamu tidak akan pernah merasa bahagia. – Ali bin Abi Thalib

 Tidak ada yang bisa menjaga rahasiamu lebih baik daripada dirimu sendiri, maka jangan salahkan siapa pun orang yang mengungkapkan rahasiamu karena kamu sendiri tidak bisa menyembunyikannya. Rahasiamu adalah tawananmu, yang jika dilepaskan, itu akan membuatmu tahanan. – Ali bin Abi Thalib

 Jangan megikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini, dan setiap tamu harus segera pergi. – Ali bin Abi Thalib

 Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu. – Ali bin Abi Thalib

 Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu. – Ali bin Abi Thalib

“Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya.”

“Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.”

“Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta dan rasa hormat.”

“Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.”

“Apabila akal tidak sempurna maka kurangilah berbicara.”

“Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.”

“Orang yang berdoa tanpa beramal sama halnya seperti pemanah tanpa busur.”

“Memaafkan adalah kemenangan terbaik.”

“Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg menyia-nyiakan sahabat yg telah dicari.”

“Perkataan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang.”

“Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.”

Imam Ali as berkata kepada Utsman :

“Orang yang paling baik dalam pandangan Allah adalah penguasa yang adil, yang telah bemedoman pada Islam dan yang menunjuki orang lain kepadanya, yang menjaga sunnah-sunnah Nabi dan membasmi pembahaman-pembaharuan hina. Orang yang paling bumk dalam pandangan Allah adalah penguasa yang lalim, yang sesat dan menyesatkan orang lain, yang memusnahkan sunnah-sunnah yang telah diterima dan yang menumbuhkan kembali bid ‘ah-bid ‘ah yang telah dibuang.

Dengan Nama Allah Aku minta kepada kamu untuk tidak menjadi seperti pemimpin umat ini yang dibunuh oleh orang yang tertindas, karena telah diamalkan bahwa pemimpin umat yang akan membuka gerbang pertumpahan darah abadi dan selalu mengharapkan permusuhan, akan dibunuh. Dia akan menciptakan keragu-raguan di antara umat dan akan menyebabkan kekacauan yang berkembang luas, akibatnya umat tidak akan sanggup membedakan antara yang hak dan yang batil. Mereka akan diagitasi dan dibingungkan. Oleh karena itu, dengan usia dan pengalamanmu, janganlah menjadikan Marwan sebagai binatang kesayangan dan jangan izinkan ia mengendalikanmu sesukanya.”(Nahjul Balaghah, khotbah ke-167).

Kalimat terakhir menekankan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai kemerdekaan berpikir dan jangan sampai menjadi alat dari tangan orang-orang sekelilingnya. Sedang pada kalimat sebelumnya merujuk kepada pentingnya ruh keadilan yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Nasehat Imam Ali As kepada salah seorang pejabatnya yang ditugaskan mengumpulkan zakat. Setelah memberinya beberapa perintah dan menasehatinya agar bersungguh-sungguh dalam perkataan dan perbuatannya, Imam Ali berkata :

“Aku perintahkan engkau agar jangan memusuhi mereka, jangan menindas mereka dan jangan menjauh dan mereka dengan menunjukkan ketinggianmu dari mereka hanya karena engkau petugas pemerintah. Mereka adalah saudaramu seiman dan diharapkan membantu dalam pengumpulan zakat. .
Sengsaralah orang yang memusuhi orang miskin, papa, pengemis, serba kekurangan, menderita dan ibnu sabil yang mengeluh di hadapan Allah! Bentuk pengkhianatan yang paling buruk adalah penggelapan dana publik, dan bentuk ketiadaan iman yang paling keji adalah menipu Imam.” (Nahjul Balaghah, khotbah ke-26)

Imam Ali As berkata:

“Jika dibandingkan dengan amar ma’ruf nahi munkar, semua amal baik dan jihad di jalan Allah, tidak lebih daripada udara dalam samudera yang tak dapat diduga. Amar ma’ruf nahi munkar bukanlah membuat orang lebih dekat kepada kematian, atau bukanlah mengurangi penghidupan orang. Tetapi yang lebih bernilai dari semua ini adalah satu kata yang adil di hadapan seorang penguasa yang kejam.” Oleh karena itu, memperbaiki dari dalam (amar ma’ruf nahi munkar) lebih penting daripada melakaanakan perang suci melawan orang-orang kafir (eksternal), tetapi lebih penting lagi dari semua itu adalah perjuangan melawan penyimpangan-penyimpangan seorang pemimpin. Namun perlu diingat bahwa memerintahkan kepada yang hak itu merupakan tingkatan dari jihad, dan demikian juga mengatakan yang hak di muka penguasa yang kejam adalah termasuk “amar ma’ruf nahi munkar.”

Secara jelas Imam Ali As mengatakan bahwa pandangan Khawarij bahwa Al-Qur’an saja sudah cukup dan tidak perlu pemerintahan, segala perlengkapan administrasi dan pemimpin itu batil. Kaum Khawarij berkata bahwa “tidak ada juru pemisah dan hakim kecuali Allah.”

Imam Ali As berkata: “Slogan mereka itu benar, tetapi mereka menarik kesimpulan yang salah darinya. Mereka mengatakan bahwa tidak ada pemerintahan kecuali pemerintahan Allah. Tetapi umat harus mempunyai seorang penguasa, baik ia shaleh maupun tidak, yang di bawah pemerintahannya orang-orang beriman dan tidak beriman dapat bekerja dan menikmati hidup.”

Perlengkapan administratif disebut sebagai pemerintahan karena ia memelihara kedamaian internal dan eksternal. dan menjalankan hukum dan perintah. Ia disebut Imamah karena dipegang oleh seorang pemimpin yang mengerahkan berbagi kekuatan yang tidak aktif dan menyingkap berbagai kemampuan tersembunyi.
Dalam Nahjul Balaghah, ungkapan Wali dan Ra’iyyat digunakan bagi penguasa dan warga negara.

Ungkapan tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa tugas seorang penguasa adalah melindungi dan menjaga para warganya. Imam Ali As berkata:
“Hak terbesar yang ditetapkan Allah adalah hak penguasa atas para warganya, dan hak warga atas penguasanya. “ (Nahjul Balaghah, Khotbah ke-221).

Kebutuhan manusia tidaklah terbatas kepada pangan dan tempat tinggal. Kebutuhan manusia sepenuhnya berbeda dengan kebutuhan burung merpati atau rusa. Manusia mempunyai sejumlah kebutuhan psikologis juga yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, tidaklah cukup bagi pemerintahan yang ingin normal, populer dan dapat dipertahankan, hanya memberikan kebutuhan-kebutuhan materi saja kepada umatnya.

Adalah sama perlunya memberikan perhatian kepada kebutuhan manusianya dan spiritualnya juga. Yang penting adalah bagaimana pemerintah melihat umat. Apakah ia menganggap mereka sebagai alat-alat tak bernyawa yang kebetulan juga dipelihara; ataukah menganggapnya sebagai binatang beban dan binatang yang memproduksi susu yang memerlukan perhatian juga, atau sebagai manusia yang memiliki hak-hak yang sama. Ringkasnya, apakah umat bagi pemimpin ataukah pemimpin bagi umat?”

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. “ (An-Nisaa’: 58).

Bahwa para penguasa adalah para penjaga atau pelindung umatnya. Dengan kata lain, pada prinsipnya bahwa: Penguasa bagi umat, bukan umat bagi penguasa.
Kitab Majma’ mengutip kata-kata Imam Muhammad Baqir dan Imam Ja’far Shadiq As bahwa ayat ini ditujukan kepada para Imam, dan ayat selanjutnya: Taatilah Allah dan taatilah Rasul, ditujukan kepada umat.

Imam Muhammad Baqir As telah berkata: Salah satu dari dua ayat ini adalah milik kami (hak-hak kami), dan yang lain adalah milik kamu (hak-hakmu).
Telah berkata Imam Ali As:

“Adalah penting bagi seorang Imam umuk memutuskan manurut apa yang telah Allah turunkan dan untuk memulihkan kepercayaan. Jika ia berbuat, adalah wajib bagi umat untuk mendengarkannya, mentaatinya dan menanggapi setiap seruannya.” (al-Mizan mengutip dari Durr al-Mantsur).

Imam Ali As menyurati gubernurnya di Azerbaijan:

“Tugasmu bukanlah (seperti) butiran air yang diberikan kepadamu. Ia hanyalah suatu kepercayaan yang dijalankan untuk perhatianmu. Engkau telah diangkat oleh keutamaanmu sebagai gembala (untuk melindungi sekumpulan manusia yang berada di bawahmu). Karena engkau tidak berhak untuk berbaur dengan umat secara lalim. “ (Nahjul Balaghah, surat 5).

Dalam surat edarannya kepada semua pengumpul pajak, Imam Ali As berkata :

“Berlaku adillah kepada orang-orang dari pihakmu dan jagalah berbagai kebutuhan mereka dengan sabar, karena engkau adalah bendaharawan umat, wakil umat dan duta para Imam. “ (Najhul Balaghah, surat 51)

Dosa terbesar adalah “Ketakutan”.
Rekreasi terbaik adalah “Bekerja”.
Musibah terbesar adalah “Keputusasaan”.
Keberanian terbesar adalah “Kesabaran”.
Guru terbaik adalah “Pengalaman”.
Misteri terbesar adalah “Kematian”.
Kehormatan terbesar adalah “Kesetiaan”.
Karunia terbesar adalah “Anak yang sholeh”.
Sumbangan terbesar adalah “Partisipasi”.
Modal terbesar adalah “Kemandirian”.

Ali bin Abi Thalib yang mendapatkan pengajaran langsung dari Rasulullah, juga ikut diajari bagaimana memuliakan seorang wanita. Ada beberapa kata kata Ali bin Abi Thalib tentang wanita yang cukup sering kita dengar.

“Wanita itu diibaratkan seperti bunga”

Dalam salah satu kata bijak yang ia berikan, ia mengatakan bahwa wanita itu seperti bunga. Wanita harus diperlakukan dengan lembut, baik hati, dan dengan kasih sayang, seperti halnya ketika merawat sebuah tanaman yang juga makhluk hidup seperti kita.

“Ketika seorang wanita menangis karena disakiti pria, maka malaikat akan mengutuknya”

Ali mengungkapkan, ketika seorang pria menyakiti wanita, malaikat akan mengutuk perbuatannya. Bahkan, malaikat akan mengutuk sampai di setiap langkah kaki yang diambil oleh pria tersebut.

“Tetap menghormati wanita”

Menurut Ali bin Abi Thalib, wanita harus tetap dihormati. Ia mengatakan, wanita adalah ibunya umat manusia. Seperti halnya seorang ibu bagi setiap individu yang harus dihormati, begitu juga wanita di seluruh dunia. Bagaimanapun, wanita adalah tetap calon ibu bagi generasi penerus umat manusia.

“Karena wanita diibaratkan vas bunga, yang membuatnya cukup rapuh dan mudah hancur, maka ciumlah wanita itu dengan lemah lembut serta jangan berlaku kasar padanya”

Bagi Ali, wanita juga merupakan vas bunga dari kecantikan dan aroma. Ia berkata,

Selain tentang wanita, Ali bin Abi Thalib juga memiliki kata-kata bijak bagi orang yang sedang rindu. Misalnya,

“Ketika sudah lama tidak berjumpa dengan orang yang berada di masa lalu, tetapi kita sedang dilanda rindu, jangan sungkan untuk menghubunginya”

Selain untuk mengurangi rasa rindu, juga bisa menjadi ajang untuk saling memaafkan bahkan menyambung tali silaturahmi kembali.

Selain persoalan rindu, persoalan cinta menjadi hal yang pelik bagi beberapa orang. Berbagai persepsi tentang cinta, menjadikan pengertian cinta sangat berwarna. Banyak sebutan seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan, cinta mati, cinta yang menyedihkan, dan masih terdapat beberapa kata lain yang bisa menggambarkan seperti apa cinta itu sendiri.

Salah satu kata bijak Ali bin Abi Thalib juga menyangkut tentang cinta. Terdapat satu kata-katanya yang berbunyi

“Love never asking to look forward to. He took the opportunity or allowed.”

Maksud dari quotes tersebut kira-kira adalah cinta tidak pernah meminta untuk menanti, karena cinta hanya mengambil kesempatan atau tentang mempersilahkan.

Selain kata tersebut, masih ada nasihat lain tentang cinta dari Ali bin Abi Thalib.

Ia mengungkapkan, “Lebih baik mencintai sekadarnya saja. Lebih baik, cintai kekasihmu saat ini sekadarnya saja”

Alasannya, kekasih dapat menjadi seorang musuh nantinya. Begitupun sebaliknya, Ali juga mengatakan bahwa “Bencilah musuh sekadarnya saja, karena bisa saja dia nantinya akan jadi kekasih kita di masa depan”

Ali juga sempat menyinggung tentang cinta pada pandangan pertama. Ia pernah mengungkapkan bahwa “Terkadang terjadinya perang memang hanya karena satu kalimat. Namun, di sisi lain, ada kalanya juga cinta ikut tertanam ketika adanya pandangan sekilas”

Dari kata-kata tersebut, Ali menegaskan bahwa cinta mungkin memang mudah datang dalam bentuk apapun, bahkan lewat sebuah pandangan saja.

Ali bin Abi Thalib berpesan tentang mencintai hal duniawi. Baginya, mencintai dunia justru akan merusak akal, membisukan hati dari mendengarkan hikmah, dan menyebabkan siksaan yang pedih.

Ketika seseorang terlalu mencintai hal duniawi, maka ia akan cenderung lupa untuk mempersiapkan kehidupan berikutnya, sehingga ia akan termasuk pada golongan orang yang merugi.

Menurut Ali, “Kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran. Sedangkan di sisi lain, kecemburuan seorang pria justru merupakan sebuah bentuk keimanan”

Maka dari itu, seorang wanita dianggap tidak perlu menampakkan kecemburuannya karena selain itu merupakan bentuk kekufuran, itu juga akan merugikan bagi wanita tersebut.

Ali bin Abi Thalib juga pernah menyinggung mengenai kematian. Namun, kematian yang ia maksud lebih kepada bagaimana seseorang menjalani hidupnya. Seperti ungkapan beliau yang intinya bahwa dunia adalah surganya orang kafir, sehingga kematian merupakan bentuk kesengsaraannya. Selain itu, bagi orang kafir, dunia merupakan cita-citanya, tetapi neraka menjadi tujuan ketika telah melewati kematian.

Selain itu, Ali juga memberikan nasihat untuk bergaul dengan teman yang tepat. Maksudnya adalah, “Bergaullah dengan manusia (maksudnya teman) yang ketika kita mati mereka akan menangisi kepergian kita. Begitupun ketika masih hidup, mereka akan merindukan kita”

Ini menjadi sebuah kata-kata yang menyentuh, mengingat ikatan pertemanan juga menjadi hal yang krusial bagi beberapa orang.

Masih berkaitan dengan kematian, Ali juga memberikan peringatan bagi kita semua.

“Kita perlu terus menerus mengingat tiga hal, yaitu kematian, amal perbuatan, dan kehidupan setelah mati”

Peringatan ini sebenarnya memberikan kita pengingat, bahwa hidup tidak hanya soal memenuhi kebutuhan ketika kita masih hidup, tetapi juga mempersiapkan kehidupan selanjutnya setelah kita mati.

“Ali juga mengingatkan pada kita untuk tidak bersandar pada harapan kosong, lamunan, atau khayalan”
Ia menyebut, harapan kosong itu hanya bekal bagi orang yang sudah mengalami kematian. Namun, yang dimaksud Ali di sini bukanlah kematian secara fisik (meninggal dunia). Kematian yang dimaksud adalah kematian akal.

Alam semesta adalah salah satu bentuk penciptaan dari Tuhan yang menjadi rahmat bagi kita semua. Banyak hal yang tersimpan di alam semesta, banyak pula manfaat yang bisa diambil dari terciptanya alam semesta.

Ali bin Abi Thalib juga pernah mengungkapkan tentang bagaimana penciptaan alam semesta ini. Ia menceritakan bagaimana sebenarnya penciptaan yang dilakukan oleh Tuhan.

Pertama beliau mengungkapkan bahwa

“Penciptaan dilakukan tanpa mengalami suatu pemikiran, tanpa suatu eksperimen, serta tanpa mengalami kerisauan. Setelah itu, ketika Yang Maha Kuasa menciptakan berbagai lowongan untuk atmosfer, Dia mengembangkan ruang angkasa”

“Ketika ruang angkasa sudah terbentuk, kemudian diciptakan lapisan angin dan dialirkan pula air yang berombak dan membadai. Dengan segala perintah-Nya, angin kencang yang terbentuk jugalah yang memberi kesempatan air berputar kembali seperti dalam siklus hidrologi”

Selain menceritakan tentang bagaimana sebuah penciptaan terjadi, ada sebuah ungkapan lain yang diberikan Ali bin Abi Thalib. Isinya:

“Surely, your share of this earth with its great length and width is merely the size of your body, while your cheek is on the dust.”

Inti dari ungkapan ini kira-kira adalah ia mengingatkan kita sebagai manusia agar tidak sombong karena alam ini merupakan milik bersama.

Pemuda menjadi salah satu titik konsen yang saat ini tengah diperhitungkan. Bagi beberapa orang, mereka berpendapat bahwa menjadi pemuda adalah saatnya untuk memberikan dedikasi terbaik selama masih ada kesempatan. Di sisi lain, menjadi pemuda juga membawa konsekuensi bahwa ia juga harus turut berkontribusi bagi sekitarnya.

Untuk itu, Ali bin Abi Thalib memberikan beberapa nasihat yang berkaitan dengan kepemudaan. Simak beberapa diantaranya berikut ini.

Ali menganjurkan pemuda untuk berkumpul bersama orang bijak. Baginya, orang yang bijak akan lebih mudah menerima sesuatu karena mereka lebih menggunakan akal sehingga terkesan lebih kritis. Selain itu, bergaul dengan orang bijak akan mengajarkan banyak pengalaman baru dan kemungkinan sudut pandang baru dalam menanggapi suatu permasalahan.

Jangan takut untuk berbicara. Ali mengungkapkan, berbicara itu perlu. Berbicara ini akan membuat seseorang menjadi lebih terkenal. Ia beralasan, orang akan diketahui seperti apa cara pandangnya akan sesuatu ketika ia berani mengungkapkannya. Tanpa adanya sebuah pembicaraan, tidak ada sebuah diskusi yang berarti tentang sesuatu hal yang menjurus pada kebaikan.

Ali mengingatkan bagi pemuda tentang kejujuran. Ia mengungkapkan, ketika seseorang sudah kehilangan keutamaan kejujuran pada pembicaraannya maka dia kehilangan akhlaknya yang mulia. Ia menjadi kehilangan integritasnya, kehilangan kebaikan utamanya, bahkan ia menjadi tidak bisa dipercaya dan mungkin akan diasingkan oleh pemuda yang lain.

Bagi Ali, memilih teman menjadi hal yang perlu. Ia pernah berpesan bahwa tidak perlu berbangga memiliki banyak teman ketika mereka bukan berasal dari orang yang baik-baik. Sebabnya, kedudukan teman itu bagaikan api. Ketika sedikit maka menjadi kenikmatan (sebuah kehangatan) tetapi jika terlalu banyak justru akan berujung pada kebinasaan.

Selain itu, Ali juga mengingatkan kepada kita pentingnya menjaga kesabaran. Ia mengatakan, sebaiknya amarah itu ditelan saja. Ia mengibaratkan bahwa amarah justru merupakan minuman yang lebih manis dan lebih lezat. Mungkin, maksud Ali, ketika amarah justru dilepaskan, belum tentu ia akan memberikan yang baik-baik kepada si pemilik amarah.

Untuk khalifah seperti Ali, kejujuran juga menjadi hal yang penting untuk dimiliki pemuda. Ia mengungkapkan, kejujuran justru akan menyelamatkan seseorang meskipun ia takut akan hal itu. Lebih baik menjadi jujur dan terbuka, daripada menyembunyikan hal-hal yang bathil karena akan merugikan banyak pihak, termasuk dari diri pemuda itu sendiri.

Kata-kata Ali bin Abi Thalib tentang pendidikan biasanya digunakan untuk menjadi kata motivasi bagi orang yang sedang menuntut ilmu. Simak beberapa kata-katanya berikut ini.

Ali pernah menyebutkan, ilmu yang tanpa akan diibaratkan seperti memiliki sepatu tanpa kaki.begitu juga sebaliknya, ketika berakal tapi tidak berilmu seperti ibarat memiliki kaki tanpa sepatu. Seperti yang kita ketahui, ilmu dan akal memang menjadi hal yang sulit untuk dipisahkan. Mereka saling melengkapi, dan menjadi penunjang satu sama lain.

Ali berpesan untuk mengikatkan ilmu dengan menulis. Baginya, dengan menulis, ilmu akan lebih terserap dan lebih sulit hilang ketika dituliskan. Dengan begitu, kita jadi paham mengapa terkadang ketika kita mempelajari sesuatu, akan lebih mudah ketika ilmu yang telah kita pelajari ditulis. Selain itu, recall pengetahuan dari otak kita juga akan lebih cepat sehingga lebih mudah mengingatnya.

Bagi Ali bin Abi Thalib, pendidikan adalah hal yang tidak akan cepat membuat seseorang kenyang. Menurutnya, dua jenis manusia yang tidak akan merasa kenyang adalah para pencari ilmu dan pencari harta. Namun, tentu akan lebih bermanfaat ketika pencari harta juga sebagai pencari ilmu yang taat, untuk menghindari penyalahgunaan harta untuk hal-hal yang justru tidak baik.

Jika tidak memiliki argumen yang jelas, lebih baik kurangi berbicara. Ali berpesan seperti itu karena kebanyakan dari kita, lebih mudah berbicara ketika tidak memiliki argumen, atau bahasan yang dibicarakan cenderung ringan. Namun, ketika ranah pembicaraan sudah menuju ke arah yang butuh argument dan kita belum siap, lebih baik mengurangi berbicara saja.

Ali pernah mengungkapkan bahwa “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup. Dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.” Di sini Ali mencoba mengingatkan kembali pada kita bahwa berharap pada entitas yang tidak tepat justru akan membawa kita terhadap rasa penyesalan, misalnya terlalu berharap pada manusia.

Jangan menjelaskan tentang dirimu pada orang lain. Menurut Ali, menceritakan diri sendiri terlalu banyak justru tidak berguna bagi kita maupun orang lain. Bagi orang yang menyukai kita, mereka tidak butuh itu. Hal itu juga berlaku bagi orang yang membenci kita, karena orang tersebut pastilah tidak akan percaya dengan semua itu.

Kemenangan terbaik, bagi Ali, adalah ketika kita memaafkan. Memaafkan bukan berarti kita kalah, tetapi menjadikan kita pribadi yang lebih dewasa dalam menghadapi kesalahan yang dilakukan terhadap kita. Dalam proses memaafkan itu juga kita sedang bertarung dengan diri sendiri, sehingga ketika sanggup memaafkan, itu juga berarti kita sudah menang melawan ego dari dalam diri sendiri.

Ali berpesan, hiduplah dengan sederhana. Meskipun kekayaan yang dimiliki sangatlah banyak, bukan berarti kita dapat hidup dengan terus-menerus berfoya-foya. Selain itu, ketika kita rendah hati dan sederhana, justru banyak orang akan lebih menaruh respek terhadap kita sehingga kita malah mendapatkan lebih banyak keuntungan daripada kerugiannya.

Jadilah seseorang yang tidak hanya mementingkan kepentingan perut saja. Maksudnya, jangan hanya melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Namun, usahakan juga untuk melakukan hal lain ketika masuk ke masalah rezeki.

Bersyukur merupakan cara kita untuk mengapresiasi apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Ali juga pernah memberikan sebuah ungkapan bagi kita mengenai bersyukur. Ia mengungkapkan bahwa:

“Ketika telah berhasil mengalahkan musuh, kita jadikan sifat pemaaf sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan yang telah kita dapatkan”

Kata-kata Ali Bin Abi Thalib yang telah dijelaskan diatas tentunya bisa menjadi motivasi dalam hidup anda semua. Meskipun hanya kata-kata, namun tentunya bisa membawa perubahan diri kita hingga menjadi lebih baik.

1000+ Kata Mutiara Dan Nasehat Umar Bin Khattab

1. Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu. – Umar bin Khattab

2. Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab

3. Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab

4. Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab

5. Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin Khattab

1. Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan. – Umar bin Khattab

2. Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan. – Umar bin Khattab

3. Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal. – Umar bin Khattab

4. Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. – Umar bin Khattab

5. Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya. – Umar bin Khattab

6. Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut. – Umar bin Khattab

7. Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya. – Umar bin Khattab

8. Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang. – Umar bin Khattab

1. Ketahuilah sabar itu ada dua. Yang satu lebih utama daripada yang lain. Sabar pada waktu musibah itu baik. Yang lebih baik daripadanya lagi ialah sabar (menahan diri) dari yang diharamkan Allah. – Umar bin Khattab

2. Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran. – Umar bin Khattab

3. Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita. – Umar bin Khattab

4. Berpegang teguhlah pada kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu. – Umar bin Khattab

5. Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu. – Umar bin Khattab

6. Dari begitu banyak sahabat, tak kutemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala bentuk amal baik, namun tidak mendapati yang lebih baik daripada memberi nasehat yang baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar. – Umar bin Khattab

7. Lidah akan terus berkata jujur selagi hatinya ikhlas dan luhur. – Umar bin Khattab

1. Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. – Umar bin Khattab

2. Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata di wajahnya. – Umar bin Khattab

3. Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. – Umar bin Khattab

4. Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku. – Umar bin Khattab

5. Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban. – Umar bin Khattab

6. Umar berkata, “Suatu negeri akan hancur meskipun dia makmur”. Mereka bertanya, “bagaimana suatu negeri bisa hancur padahal dia makmur?” Ia menjawab, “Jika pengkhianat menjadi petinggi dan harta dikuasai orang-orang fasik”. – Umar bin Khattab

7. Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya. – Umar bin Khattab

8. Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. – Umar bin Khattab

1. Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik. – Umar bin Khattab

2. Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. – Umar bin Khattab

3. Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. – Umar bin Khattab

4. Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya. – Umar bin Khattab

5. Orang yang paling aku sukai adalah orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab

6. Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu. – Umar bin Khattab

7. Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang berprasangka buruk kepadanya. – Umar bin Khattab

Berikut beberapa kata bijak Umar bin Khattab tentang ilmu:

1. Raihlah ilmu. Dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar. – Umar bin Khattab

2. Suatu pengetahuan (ilmu), kalaupun tidak bermanfaat untukmu, tidak akan membahayakanmu. – Umar bin Khattab

3. Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya. – Umar bin Khattab

4. Jangan sekali-kali kalian terkagum dengan bagusnya seseorang dalam menyampaikan ucapan (retorika). Tetapi seseorang yang menunaikan amanah dan menahan diri dari membicarakan kehormatan orang lain, dialah pria sejati (orang yang benar-benar mulia). – Umar bin Khattab

5. Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasehat. – Umar bin Khattab

6. Orang yang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, shalat, dan berjihad. Karena apabila orang berilmu mati, maka akan ada kekosongan dalam islam yang tidak dapat ditutup selain oleh penggantinya, yaitu orang berilmu juga. – Umar bin Khattab

1. Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu. – Umar bin Khattab

2. Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab

3. Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab

4. Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab

5. Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin Khattab

6. Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan. – Umar bin Khattab

7. Jagalah shalatmu. Karena saat kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya. – Umar bin Khattab

8. Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan. – Umar bin Khattab

9. Ajaklah seseorang kepada Islam meski tanpa melalui kata-kata. Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?” Dia menjawab, “Dengan akhlakmu” – Umar bin Khattab

1. Umar melayangkan surat kepada Abu Musa Al Asyari: “Barang siapa yang niatnya tulis dan ikhlas niscaya Allah memberinya kecukupan antara dia dan orang lain.”

2. Umar berkata, “Bertemu dan mengunjungi saudara dapat menghilangkan perasaan duka dan sedih. Maka, jika Allah memberimu karunia mendapatkan  cinta dan kasih sayang seseorangm maka indahkanlah.”

3. “Jauhilah rasa kenyang. Karena itu akan memberatkan hidupmu dan menyusahkan kematianmu.”

4. “Dulunya kami adalah orang-orang yang hina. Kemudian Allah mengangkat derajat kamo dengan Islam. Seandainya kami menginginkan kemuliaan dari selain Islam, sungguh Allah akan mencela dan menghina kami.”

5. “Laki-laki sejati bukanlah yang kuat gertakan dan hentakan ancamannya. Teta;i yang bisa menjalankan amanah dengan baik dan menjaga kehormatan orang lain.”

6. “Perbanyaklah anggota keluarga. Sungguh kalian tidak mengetahui melalui tangan siapa rezeki itu datang.”

7. “Jika ada hewan kendaraan di Irak, maka Allah menanyakan tentang itu kepadaku, “Mengapa kendaraan itu tidak bisa berjalan wahai Umar?”

8. “Sungguh seorang hamba yang tawadhu karena Allah semata niscaya Allah akan mengangkat derajatnya, dan berkata, “Bangkit dan tegaklah, sungguh Allah telah mengangkat derajatmu!”

9. “Perbanyaklah duduk bersama orang-orang yang bertaubat. Sungguh mereka adalah orang-orang yang berhati lembut.”

10. “Saya tidak pernah peduli apa yang menimpa hidupku. Apa yang saya cintai ataupun benci. Karena sesungguhnya saya tidak tahu apakah yang saya cintai atau yang saya bencit itu baik untuk saya atau tidak.”

11. Umar berkata kepada Abu Musa Al Asyari, “Sama ratakanlah semua orang di hadapanmu dalam keadilan dan sewaktu bersama denganmu. Jangan sampai orang yang terpandang berbuat tamak dan orang yang lemah merasa putus asa dengan keadilanmu!”

12. “Saya mendapat kabar, bahwa doa itu dihimpit dan dikekang di antara langit dan bumi, tidak bisa naik ke atas sampai diucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad,”

13. Umar berkata, “Sungguh ada orang yang seumur hidupnya menentang dan menjadi penyakit dalam agama Islam ini dan tidak menyempurnakan shalatnya karena Allah.” Umar lalu ditanya, “Bagaimana bisa begitu?” Umar bin Khattab berkata, “Orang tersebut tidak melengkapi rukuk, sujud, khusyu, dan tawadhu ketika shalat menghadap Allah.”

14. Umar berdoa, “Ya Allah, muliakanlah orang-orang yang Engkau pilih di antara kami, agar mereka bisa membantu orang-orang yang membutuhkan di antara kami.”

15. “Sungguh amalan-amalan itu saling angkuh dan membanggakan diri antara satu dengan yang lain. Amal sedekah akan berkata, “Akulah yang lebih mulia dari amalan lain.”

16. “Bersikap jujurlah walau nyawa taruhannya! Saya lebih menyukari kejujuran walau membuat diri menjadi rendah – sekecil apapun – daripada berbuat bohong untuk mengangkat derajat walau hanya sedikit.”

17. Ada tiga jenis orang ketika menghadapi masalah:

Pertama, menyelesaikan masalah dengan idenya yang justru semakin merusak.

Kedua, menyelesaikan masalah dengan berkonsultasi dan memusyawarahkan kepada yang lebih ahli.

Ketiga, bingung dan tidak menyelesaikan masalah, tetapi tidak mau mencari solusi dan tidak mau mendengar saran dan solusi orang lain.”

18. “Tiga hal yang membuat Anda dicintai dan disayang saudara:

Pertama, mengucapkan salam

Kedua, melapangkan dan memberinya tempat duduk dalam suatu pertemuan

Ketiga, memanggilnya dengan panggilan yang paling disukainya.”

19. “Jangan pernah membiarkan istri sendiri, walau Anda mengajarinya menghafal Alquran.”

20. “Jangan pernah menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin kalian. Karena mereka menerima dan menghalalkan suap. Ketahuilah! Sungguh agama ALlah mengharamkan suap menyuap.”

Umar bin Khattab RA merupakan sosok yang mulia dan agung. Dalam sebuah riwayat disebutkan:

حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Yahya bin Khalaf berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Muhammad bin Ishaq dari Makhul dari Ghudlaif bin Al Harits dari Abu Dzar ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah meletakkan kebenaran pada lisan Umar yang senantiasa dia ucapkan.”

Sementara, Ali bin Abi Thalib menyebutkan: “Orang yang paling baik dari kalangan umat ini, setelah Nabi SAW, adalah Abu Bakar, selanjutnya Umar.”

21. “Janganlah sekali-kali orang-orang yang tidak mengerti agama dan tidak bisa menimbang timbangan dengan adil, berdagang di pasar!”

22. Tuntutlah ilmu. Dan, belajarlah dari ilmu itu tentang ketentraman dan kelemah-lembutan!”

23. “Bergaullah dengan budi pekerti mulia, dan jadikanlah orang-orang sebagai sahabat dalam beramal dan beribadah!”

24. “Setiap orang yang dianugerahi nikmat pasti ada saja orang yang dengki kepadanya. Ketahuilah! Seandainya setiap orang bisa lebih kuat dari sebatang tanaman gandum, maka pasti ada saja angin yang akan menggoyahkannya. Satu kalimat tajam yang terucap mengenai sasaran tidak akan ada yang mendengarkannya!”

25. “Barang siapa yang datang ke Baitullah dengan ikhlas tanpa ada niat lain, kemudian bertawaf, maka orang tersebut akan suci layaknya ketika dia keluar dari rahim ibunya.”

26.”Umar berkata kepada Saad bin Abi Waqqash, “Sungguh Allah jika mencintai hamba-Nya, maka Dia akan membuat orang lain mencintai hamba-Nya. Maka Dia akan membuat orang lain mencintai hambNya itu. Maka, perhatikanlah terus kedudukanmu di hadapan Allah sebagaimana kedudukanmu di depan rakyat. Dan ketahuilah, bahwa apa yang ada di tanganmu, di mata Allah adalah seperti yang ada di mata mereka.”

27. “Hidup sendiri lebih baik dari pada berteman dengan orang jahat!”

28. “Orang berakal bukan berarti bisa mengenali mana yang baik dan yang buruk. Tetapi orang berakal adalah yang mengetahui mana yang lebih baik dari dua hal buruk.”

29. “Setiap sesuatu ada pucuknya. Dan pucuk kebaikan adalah menyegerakannya.”

30. Seringkali Umar berpidato dan berkata, “Saya adalah yang beruntung di antara kalian, karena saya bisa menjaga sifat rakus dan tamak, nafsu dan amarah.”

31. “Jika zaman sudah rusak, maka jagalah jangan sampai orang-orang bersuuzhon (Buruk sangka) terhadap kebenaran. Janganlah orang muslim memberi alasan kepada orang yang berbuat ghibah, walaupun yang dikatakan itu benar! Jangan pernah membantu niat ghibahnya meskipun untuk kebaikan dan kejujuran! Sebab perbuatan itu adalah adab yang tercela dan tidak menjaga diri dan kepribadian. Sungguh penghibah yang jujur pasti membuka dan menyingkap keburukan yang ditutupi-tutupi, menginjak hal yang dihormati, tidak memelihara harga diri dan kehormatan orang lain.”

32. “Jika ada hamba Allah yang sombong dengan mengulur-ulur janjinya, kelak Allah pasti mencelanya dan mengatakan, “Pergilah, ALlah mencelamu!” Orang tersebut telah berbuat sombong terhadap dirinya. Di mata orang-orang dirinya hina, tak berarti. Sampai-sampai dia tidak lebih hina dari seekor babi.”

33. “Barang siapa yang ingin menutupi rahasia diri, pilihan itu ada di tangannya sendiri. Barang siapa yang membuka tabir keburukan, maka jangan salahkan jika orang-orang akan bersuuzhon terhadap dirinya.”

34. “Seseorang menjadi terpandang dan diperhitungkan orang-orang karena hartanya, kehormatannya, agamanya (Kesalahena), kepribadiannya, dan akhlak serta budi pekertinya.”

35. “Masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah yang ada di bumi. Orang yang shalat di dalamnya adalah tamu Allah. Sudah barang tentu, kewajiban yang dikunjungi adalah menghormati tamunya.”

36. “Ingatlah neraka! Panasnya sangat menyengat. Kedalamannya yang curam sangat mencekam. Dinding dan corongnya terbuat dari besi panas.”

37. Wanita itu ada tiga golongan:

Pertama, wanita lembut yang menjaga kehormatan dan muslimah, memelihara keluarganya, menghadapi hidup, dan memelihara kehidupan untuk keluarganya.

Kedua, wanita yang perhatian kepada anak.

Ketiga, wanita seperti kutu yang harus dan menghisap pundak orang-orang yang dikehendaki Allah.

38. “Menikah adalah kewajiban, kecuali karena lemah dan takut berbuat zhalim.”

39. “Di antara doa Umar bin Khattab:

“Ya Allah, sungguh kami mohon kepada-Mu kebaikan saat-saat ini, dan keberkahan dalam waktu!”

40. “Jauhilah orang-orang yang berdalil menurut pendapatnya. Mereka adalah musuh-musuh sunnah. Mereka menghafal hadits, tetapi berbicara berdasarkan pendapatnya. Ketahuilah, mereka sesat dan menyesatkan.”

41. “Sungguh yang melekatkan cinta dan kasih sayang saudaramu adalah memulai salam kepadanya ketika bertemu, memanggilnya dengan nama yang paling disukainya, dan melapangkan dalam pertemuannya.”

42. “Jadikanlah orang-orang yang jujur sebagai saudara dan hiduplah bersama mereka! Sungguh mereka adalah perhiasan, kebahagiaan hidup, dan pelipur lara saat duka.”

43. “Janganlah mereka mencela saudaramu jika dia sedang berujuzur!”

44. “Istiqomah adalah konsisten antara menjaga perintah dan larangan. Jangan melakukan rekayasa seperti tipu daya serigala.”

45. Tiga perkara yang menghindahkan cinta dan kasih sayangmu. Kepada saudara, ucapkan salam kepadanya terlebih dahulu, lapangkanlah tempat duduknya dalam pertemuan, dan panggillah dengan sebutan yang paling disukainya.”

46. Umar bin Khattab menuliskan surat kepada putranya Abdullah, “Ayah wasiatkan kepadamu: Bertakwalah kepada Allah. Sungguh Dia mencukupkan dan melindungi orang yang bertakwa kepadaNya. Barang siapa yang memberikan pinjaman akna diberi balasan. Barang siapa yang bersyukur akan ditambahkan rezekinya. Karena itu, jadikanlah ketakwaaan sebagai pilar penglihatan dan cahaya hatimu.”

47. “Sungguh di setiap pundak manusia ada hikmah. Ada malaikat yang ditugaskan untuk mencatat. Allah berkata kepada malaikat tersebut, “JIka hamba-ku ini tawadhu (Rendah hati), maka angkatlah derajatnya. Tapi jika dia meninggi, maka rendahkanlah dia.”

48. “Hak para jiran tetangga adalah mendapatkan seluas-luasnya kebaikanmu dan tidak menyaktinya.”

49. “Umar melayangkan sepucuk surat kepada Muawiyah, “Tegakkanlah kebenaran! Sungguh Allah akan menempatkan kedudukanmu bersama orang-orang yang menegakkan yang benar pada hari di mana tidak ada hukum yang berbicara kecuali kebenaran.”

50. “Orang yang sedikit rasa malunya sedikit pula sifat wara’nya. Dan, barang siapa yang sedikit kewaraannya, hatinya pasti mati.”

51. “Jika terdengar suara yang memanggul dari langit mengatakan, “Wahai manusia sekalian! Kalian semua masuk ke dalam surga, kecuali satu orang, sungguh saya benar-benar takut jika orang itu adalah saya.”

52. “Janganlah pernah berhutang, karena awal dan akhirnya hanyalah perselisihan.”

53. “Ajari dan didiklah anak-anak kalian dan shalatkanlah saudara seiman dan sedarah! Demi Allah, sungguh antara seseorang dengan saudaranya ada suatu penghalang. Jika saja dia tahu penghalang itu, maka ketika di rahim dia pasti akan mencabutnya.”

54. “Barang siapa yang banyak bicara, banyak pula salahnya.”

55. “Dalam keputusasaan itu ada kekayaan. Dalam ketamakan ada kemiskinan. Ketahuilah! menyendiri itu memberikan ketenangan, ketentraman dari bisikan kejahatan dan keburukan.”

56. “Tinggalkanlah musuhumu, dan waspadalah terhadap temanmu, kecuali yang terpercaya! Karena orang kepercayaan adalah yang takut kepada Allah.”

57. “Janganlah berteman dengan orang-orang yang jahat untuk mempelajari dunia hitam (kejahatan)! Jauhilah musuhmu! Dan, berhati-hatilah terhadap temanmu, kecuali yang terpercaya. Ingatlah! Orang kepercayaan adalah yang takut kepada Allah, khidmat dan khusyu, ketika di kuburan mengingat mati, merasa hina dalam ketaatan, menjaga diri dari maksiat. Berkonsultasilah kepada orang-orang yang takut kepada Allah!”

58. Ada suatu daerah yang nyaris hancur, padahal daerah itu sudah dibangun dan berkembang. Umar bin Khattab lalu ditanya, “Bagaimana bisa ada kampung yang hancur, padahal sudah dibangun kokoh dan berkembang?” Umar menjawab, “Jika para pembuat dosa lebih hebat dari pada orang-orang yang baik di daerah itu, kemudian pemimpin dan tokoh masyarakatnya adalah orang-orang munafik.”

59. “Janganlah membebani pajak kepada rakyat, kecuali kepada para pengusaha dan yang berpendapatan besar!” Sungguh jika kalian membebani orang-orang ini, maka karunia dan rezeki semakin banyak. Janganlah membenani orang yang berpendapatan kecil! Sebab jika dia tidak punay pendapatan kemudian mencuri, maka maafkanlah, karena Allah akan memaafkan kalian. Dan, makanlah dari hasil yang bersih.”

60. “Memaafkan yang paling afdhal adalah ketika kuat dan sanggup. Dan sebaik-baik kesengajaan adalah ketika bersungguh-sungguh (berniat).”

61. “Perbanyaklah berdzikir mengingat Allah, karena itu adalah obat! Hindarilah mengingat manusia, karena itu penyakit!”

62. “Semakin banyak tertawan, maka semakin tampak kekurangannya dan terhalang keindahan dirinya.”

63. “Tinggalkanlah amal dan pekerjaan yang membuatmu takut mati! Karena pekerjaan tersebut tidak akan membahayakanmu setelah mati.”

64. “Sesungguhnya yang paling saya takutkan dari kalian semua adalah orang yang berilmu, tetapi munafik. Sahabat Uamr bertanya, “Bagaimana bisa seorang munafik itu berilmu?” Umar bin Khattab berkata, “Bicaralah hikmah. Tetapi kelakuan atau perbuatannya dosa, dan perkataannya mungkar.”

65. “Berlindunglah kepada Allah dari kejahatan perempuan. Dan, jadilah laki-laki dambaan wanita yang waspada dan mawas diri!”

66. Saat Umar menangis, Ibnu Abbas atau orang lain ada yang mengajaknya bicara dan memujinya. Kemudian Umar berkata, “Orang menjadi angkuh, karena kalian membuatnya angkuh. Seandainya saja ibuku belum melahirkanku.” Lalu Umar menyampaikan beberapa wasiat.

67. “Ada perbedaan di dalam kebutuhan hidup. Yang paling saya khawatirkan dari kalian adalah ketika kebutuhan itu sedikit, akan tetapi merasa tidak ada kekurangan dan tidak disertai dengan perbaikan. Sedangkan yang bnyak tidak tersisa dan disertai kerusakan.”

68. “Barang siapa yang malu terhadap Allah, pasti aibnya selalu dijaga ALlah.”

69. “Merasa cukup yang disertai niat yang baik, lebih baik daripada banyak disertai pemborosan.”

70. Pada suatu saat Umar bin Khattab bertemu dengan dua orang laki-laki yang saling menyombongkan diri. Umar berkata kepada mereka, “Kalau saja kalian adalah orang yang bertakwa, maka harus benar-benar bertakwa. Seandainya ada hitang di antara kalian, hitunglah! Jika kalian berakal, mestinya menjaga harga diri. Apabila kalian punya harta dan biasa mendermakannya niscaya kalian mendapat kemuliaan. Kalau tidak ada di antara smeua itu, maka kalian lebih parah dari dua ekor keledai. Kalau saya masih melihat kalian saling menyombongkan diri seperti ini, saya akan melagakan kepala kalian berdua.”

71. Dikisahkan ada seorang laki-laki yang mendatangi Umar dan berbicara terlalu banyak. Umar bin Khattab lalu berkata kepadanya, “Terlalu banyak bicara disenangi setan.”

72. “Ide dan pendapat itu banyak, tetapi sedikit yang benar-benar baik.”

73. Umar bin Khattab pernah berkata, “Allah menyayangi orang yang mendermakan sisa hartanya dan memegang teguh sisa ucapannya.”

74. “Janganlah engkau tertipu dengan perawakan seseorang sampai dia terlihat marah. Dan jangan pula terperdaya dengan agama (Kesalehannya) sampai tampak sifat tamaknya.”

75. Pada suatu hari Umar bin Khattab melintas di depan Shafwan bin Khalaf Al Jamhi. Dia berkata, “Saya anak saluran air itu, tali airnya dan tempat keranjang adalah pengemisnya.”

Umar bin Khattab berkata, “Jika kami adalah orang yang bertakwa, pastilah kamu orang yang mulia. Kalau perawakanmu baik, sudah barang tentu punya kepribadian yang baik pula. Kalau saja kamu adalah orang yang berakal, pasti punya asal-usul. Jika tidak, maka kamu lebih buruk daripada seekor anjing atau keledai.”

76. “Tidak ada sesuatu di dunia ini yang lebih bermanfaat dan lebih tepat dalam masalah agama, kecuali firman Allah itu sendiri.”

77. Umar bin Khattab berkata kepada seorang laki-laki yang tangannya terluka, “Obatilah walau hanya dengan tulang.”

78. Pada suatu hari Umar berjalan melewati anak-anak yang sedang asyik bermain pasir. Umar berkata, “Pasir itu seperti suasana musim semi bagi anak-anak.”

79. “Masalah tidak bisa diselesaikan, kecuali dengan ketegasan tanpa paksaan, dan dibarengi dengan cara lembut tapi tidak disepelekan.”

80. “Orang yang paling mencintai kami di antara kalian sebelum kami mengatakannya adalah yang lebih memilih untuk diam. Apabila dia berbicara, kata-katanya masuk akal. Dan kalau kami mengujinya, maka dia akan berbuat lebih baik.”

81. “Saya akan mengadukan orang jujur yang lemah dan orang kuat yang berkhianat hanya kepada Allah.”

82. “Orang yang lebih berakal akan lebih mudah dimaafkan orang lain.”

83. “Kuasailah nafsu syahwat! Sebab jika lepas, maka ia akan lari kepada kejahatan. Sungguh yang hak itu berat dan pahit. Sedangkan kebatilan dan kejahatan itu ringan dan mencemarkan. Ingatlah, bahwa meninggalkan kesalahan lebih baik daripada melakukan taubat. Ketahulah! Melihat yang tidak baik walau sedetik akan menimbulkan syahwat dan tertanam dalam benak. Jika sampai satu jam, hasrat syahwat itu pasti menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan.”

84. “Bekerja itu mulia dan terpuji. Sedangkan waktu kosong dan menganggur itu merusak.”

85. “Jika saya mendapatkan laporan dan berita, bahwa pegawai, pekerja bawahanku berbuat zhalim kepada orang lain dan saya sendiri acuh tak acuh, tidak pedulu atau menyelesaikannya, berarti saya sudah berbuat zhalim”

86. “Tuntutlah ilmu, dan belajarlah darinya tentang ketentraman dan lemah lembut! Bersikap rendah hatilah (Tawadhu) kepada guru-gurumu! Supaya murid-muridmu juga berbuat demikian terhadapmu. Jangan pernah menjadi ulama yang merasa hebat, kuat, dan paling benar! Karena ilmu tidak akan pernah pada kebodohan kalian.”

87. “Cari dan pelajarilah keterampilan dan bakat. Karena pada suatu saat, ia akan dibutuhkan.”

88. Ada beberapa kriteria orang yang tidak baik:

Pertama, tetangga yang jika mendapati kebaikan disembunyikan. Tetapi, jika mendapati keburukan disebarluaskan.

Kedua, Sitri jika engkau bersamanya, dia mengaturmu. Apabila engkau sedang tidak di rumah, dia tidak membuatmu tenang dan tidak menghiraukannya.

Ketiga, pejabat yang tidak pernah memuji rakyat. Jika ada yang berbuat kasar kepadanya, dia langsung membunuh.

89. Ada tiga perkara yang merusak:

Pertama, bakhil atau kikir.

Kedua, mengikuti hawa nafsu.

Ketiga, berbangga dengan dirinya sendiri (ujub)

90. “Bergaullah dengan bermodalkan akhlak dan dekatilah mereka dengan amal ibadah.”

91. “Dekat dengan orang kaya adalah fitnah bagi fakir miskin.”

92. “Orang yang paling saya cintai adalah yang menyampaikan aib dan kekurangan saya langsung kepada saya.”

93. “Orang yang baik harus menjadi pemimpon bagi orang yang jahat.”

94. “Jangan jadikan cintamu beban hidup dan bencimu perusak diri.”

95. “Menemui saudara-saudara dapat menghilangkan sedih dan duka.”

96. “Seandainya rasa syukur dan sabar itu adalah dua kendaraan, maka yang mana saja di antara keduanya yang saya kendarai.”

97. “Sungguh, khamar itu minuman paling ampuh untuk merusak akal dan berbuat tamak.”

98. “Orang-orang yang bertawakal adalah orang yang selalu menebar citanya di bumi dan berserah diri kepada Allah.”

99. Ketahuilah, mereka yang mengandalkan ligika, berbicara dengan pendapatnya adalah musuh-musuh sunnah. Perhatian mereka besar kepada hadits-hadits dan dihafal. Tetapi, setelah itu mereka mengeluarkan fatwa sesuka hati sesuai dengan pendapat mereka. Mereka sesat dan menyesatkan. Ketahuilah, kita ini meniru, bukan memulai sesuatu, kita mengikuti jejak dan bukan membuat yang baru (bid’ah). Keteguhan kita terhadap apa yang kita lakukan tidak akan menyesatkan.”

100. “Ketahuilah! Setiap orang yang diberi amanah mengurus kaum muslimin harus berlaku seperti seorang budak kepada tuannya, memberi nasihat, dan menjalankan amanah.”

1. “Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang.”
2. “Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah.”
3. “Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya.”
4. “Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku.”
5. “Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal.”
6. “Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya.”
7. “Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan.”
8. “Jika salah satu dari kalian tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan bantu setan mendekatinya.”
9. “Mohonlah pertolongan kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian.”
10. “Tidak ada jalinan hubungan antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya.”
11. “Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal.”
12. “Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu.”
13. “Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu.”
14. “Dari begitu banyak sahabat, tak kutemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala bentuk amal baik, namun tidak mendapati yang lebih baik daripada memberi nasihat yang baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar.”
15. “Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya.”
16. “Ketahuilah sabar itu ada dua. Yang satu lebih utama daripada yang lain. Sabar pada waktu musibah itu baik. Yang lebih baik daripadanya lagi ialah sabar (menahan diri) dari yang diharamkan Allah.”
17. “Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran.”
18. “Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban.”
19. “Jika engkau ingin memuji seseorang, maka pujilah Allah, karena tak ada yang melebihi dalam memberi kepadamu, lebih lembut dan lebih santun selain Allah.”
20. “Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu.”

21. “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.”
22. “Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran.”
23. “Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit.”
24. “Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan.”
25. “Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan.”
26. “Jagalah shalatmu. Karena saat kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya.”
27. “Berpegang teguhlah pada kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu.”
28. “Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan.”
29. “Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku.”
30. “Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan.”
31. “Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, kehormatan dirinya pasti akan terjaga.”
32. “Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut.”
33. “Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik.”
34. “Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata di wajahnya.”
35. “Lidah akan terus berkata jujur selagi hatinya ikhlas dan luhur.”

36. “Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.”
37. “Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita.”
38. “Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan.”
39. “Raihlah ilmu. Dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar.”
40. “Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan.”
41. “Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan.”
42. “Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya.”
43. “Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasihat kepada orang lain.”
44. “Zuhud (kesederhanaan) yang paling utama adalah menyembunyikan kezuhudan tersebut.”
45. “Suatu pengetahuan (ilmu), kalaupun tidak bermanfaat untukmu, tidak akan membahayakanmu.”
46. “Jangan sekali-kali kalian terkagum dengan bagusnya seseorang dalam menyampaikan ucapan (retorika). Tetapi seseorang yang menunaikan amanah dan menahan diri dari membicarakan kehormatan orang lain, dialah pria sejati (orang yang benar-benar mulia).”
47. “Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya.”
48. “Orang yang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, shalat, dan berjihad. Karena apabila orang berilmu mati, maka akan ada kekosongan dalam islam yang tidak dapat ditutup selain oleh penggantinya, yaitu orang berilmu juga.”
49. “Raihlah ilmu. Dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar.”
50. “Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran.”

Suatu hari, Umar pernah mengirimkan surat kepada  anaknya Abdullah bin Umar.  Dalam surat tersebut, ada 7 nasihat yang disampaikan Umar kepada anaknya:

Pertama, wahai anakku, bertakwalah kepada Allah, karena barang siapa yang bertakwa kepada-Nya, maka kemanapun ia berada, Allah SWT akan senantiasa melindunginya.

Kedua, wahai anakku, barang siapa yang bersyukur, maka Allah SWT akan menambahkan nikmat tersebut.

Ketiga, wahai anakku, jadikanlah ketakwaan sebagai pelindung kedua matamu dan pengingat hatimu dari segala bentuk kemaksiatan.

Keempat, wahai anakku, berniatlah ketika akan melakukan sesuatu, karena amal perbuatan yang tidak disertai dengan niat dianggap tidak ada.

Kelima, wahai anakku, seseorang tidak akan mendapatkan pahala, jika tidak ada timbangan amal kebaikannya.

Keenam, wahai anakku, seseorang tidak akan memperoleh kekayaan, jika tidak memiliki keramahan dan kelembutan hati.

Ketujuh, wahai anakku. seseorang tidak akan bisa mendapatkan sesuatu yang baru, jika tidak belajar dari sesuatu yang lama.”

Umar bin Khattab adalah khalifaur rasyidin yang kedua. Ia adalah sosok yang sangat disegani dan begitu dihormati oleh penduduk Mekkah.

Umar bin Khattab berasal dari suku Quraisy. Ia merupakan putra dari salah seorang pembesar Quraisy yang bernama Al-Khattab dan Hanthamah.

Sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab adalah sosok yang sangat-sangat membenci Rasulullah dan umat Islam. Ia adalah musuh Islam yang paling utama sebelum memutuskan untuk mengikuti Rasulullah SAW.

Ketika masa jahiliyah, hampir semua urusan kaum Quraisy diserahkan kepada Umar. Apabila terjadi sengketa antar orang Quraisy dan suku lainnya, ia adalah orang yang diutus kaumnya.

Bahkan dulu saking bencinya ia dengan Islam, pernah ada yang mengatakan,”Kendati keledai di Mekkah masuk Islam, Umar bin Khattab sesekali tak akan pernah masuk Islam.”

Puncak kebenciannya terhadap ajaran Islam adalah ketika ia sendiri memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.

Namun di tengah perjalanannya, ia mendengar bahwa adiknya, Fathimah, telah memutuskan untuk masuk Islam dan mengikuti ajaran Muhammad. Umar pun langsung pulang ke rumah dan hendak menghukum Fathimah dengan segala kemarahan yang membuncah.

Lalu hidayah itu pun datang. Ketika ia mendengar Fathimah membaca Al-Quran surat At-Thoha ayat 1-8, Umar pun memutuskan untuk mengikuti ajaran Islam.

Sejarah pun mencatat, seseorang yang dulunya terkenal paling keras menentang Islam dan paling kejam menyiksa para pengikut Rasulullah kini menjadi pembela Rasulullah paling berani.

Kemudian Umar bin Khattab menjadi orang terdepan dalam membela Islam dan selalu melindungi Rasulullah. Kehadiran Umat yang begitu disegani dan amt berani membuat Islam semakin kuat.

Umar bin Khattab kemudian mendapat julukan Al-Faruq. Julukan itu ia peroleh karena keberaniannya dalam memisahkan antara kebenaran dan kebathilan.

Dalam lembaran sejarah Islam, ia kemudian memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin sebagai Khalifah setelah wafatnya Abu Bakar Al-Shiddiq.

Kata Kata Mutiara Islam Sahabat Umar bin Khattab
Sebagai salah seorang sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga, Umar bin Khattab memiliki keutamaan tersendiri. Hal itu terlihat dari indahnya kata mutiara islam Umar bin Khattab dalam menasehati kaum muslimin.

Berikut kumpulan kata bijak islami Umar bin Khattab. Semoga menginspirasi untuk selalu berlomba-lomba berbuat kebaikan dan menjauhi kebatilan.

Orang yang paling aku senangi adalah orang yang berkenan menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab

Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu makhluk terhormat dan memiliki haknya. – Umar bin Khattab
Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang. – Umar bin Khattab

Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu. – Umar bin Khattab
Dulu Kami adalah orang-orang paling terhina di muka bumi, dan kemudian Allah memberi kami kemuliaan melalui Islam. – Umar bin Khattab

Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. – Umar bin Khattab
Tidak ada Islam bagi orang yang tidak mengerjakan shalat. – Umar bin Khattab

Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu. – Umar bin Khattab
(Baca juga: Kata Mutiara Islam dari Abu Bakar Al Shiddiq)

Kata Bijak Islam dari Umar bin Khattab
Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab

Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. – Umar bin Khattab
Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya. – Umar bin Khattab

Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran. – Umar bin Khattab
Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. – Umar bin Khattab

Aku tidak akan membiarkan orang tiran yang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain hingga pipi orang itu akan aku letakkan di atas tanah dan pipinya yang sebelah lagi akan aku injak dengan kakiku sampai ia mau kembali kepada kebenaran. Sebaliknya, kepada orang yang bersih dan mau hidup sederhana, aku akan menaruh pipiku di atas tanah. – Umar bin Khattab
Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab

Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab
Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita. – Umar bin Khattab

Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan Tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan. – Umar bin Khattab
Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal. – Umar bin Khattab

Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. – Umar bin Khattab
Kata Bijak Islam Umar bin Khattab Penuh Nasehat
Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab

Aku tidak suka tetap di dunia ini kecuali karena tiga hal; Pertama, tempat di mana aku bisa meletakkan keningku di tanah untuk bersujud kepada Allah; Kedua, tempat orang-orang berilmu berkumpul, di mana aku bisa duduk bersama mereka untuk mengambil nasehat yang baik, sebagaimana dipetiknya buah yang ranum; dan Ketiga, berjihad di jalan Allah. – Umar bin Khattab
Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. – Umar bin Khattab

Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan. – Umar bin Khattab
Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin Khattab

Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan. – Umar bin Khattab
Jagalah shalatmu. Karena saat kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya. – Umar bin Khattab

Jika salah satu dari kalian tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan bantu setan mendekatinya. – Umar bin Khattab
Berpegang teguhlah pada kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu. – Umar bin Khattab

Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan. – Umar bin Khattab
Ajaklah seseorang kepada Islam meski tanpa melalui kata-kata. Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?” Dia menjawab, “Dengan akhlakmu” – Umar bin Khattab

Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan. – Umar bin Khattab
Mohonlah pertolongan kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian. – Umar bin Khattab

Tidak ada jalinan hubungan antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya. – Umar bin Khattab
Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. – Umar bin Khattab

Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu. – Umar bin Khattab
Kumpulan Kata Bijak Islam Umar bin Khattab
Umar berkata, “Ajaklah seseorang kepada islam meski tanpa melalui kata-kata” Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?” Dia menjawab, “Dengan akhlakmu”. – Umar bin Khattab

Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasehat. – Umar bin Khattab
Dari begitu banyak sahabat, tak kutemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala bentuk amal baik, namun tidak mendapati yang lebih baik daripada memberi nasehat yang baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar. – Umar bin Khattab

Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal. – Umar bin Khattab
Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku. – Umar bin Khattab

Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban. – Umar bin Khattab
Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang berprasangka buruk kepadanya. – Umar bin Khattab

Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya. – Umar bin Khattab
Andai terdengar suara dari langit yang berkata, “Wahai manusia, kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga kecuali satu orang saja”. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku. – Umar bin Khattab

Penyesalan tidak dapat mengubah masa lalu, begitu pula kekhawatiran tidak dapat mengubah masa depan. – Umar bin Khattab
Lidah akan terus berkata jujur selagi hatinya ikhlas dan luhur. – Umar bin Khattab

Umar berkata, “Suatu negeri akan hancur meskipun dia makmur”. Mereka bertanya, “bagaimana suatu negeri bisa hancur padahal dia makmur?” Ia menjawab, “Jika pengkhianat menjadi petinggi dan harta dikuasai orang-orang fasik”. – Umar bin Khattab
Seandainya seekor keledai terperosok karena jalanan yang rusak, aku sangat khawatir karena pasti akan ditanya oleh Allah SWT, “Mengapa kamu tidak meratakan jalan untuknya?”. – Umar bin Khattab

Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik. – Umar bin Khattab
Orang yang banyak tertawa itu kurang wibawanya. – Umar bin Khattab

Penghuni Neraka Saqar

Neraka Saqar Dan Penghuninya

Neraka Saqar Merupakan Neraka Urutan Yang Ke-5.
Disebut saqar, Artinya Menghanguskan.Karena Neraka Itu Sangat² Panas. Penyebutan Neraka Saqar Diceritakan Dalam Surah Al-Mudassir.
.
Siapa Sajakah Penduduk/penghuni/Yang Akan Dimasukan ke Neraka Saqar?
1. ORANG YANG MENINGGALKAN/TIDAK MENGERJAKAN SHOLAT.
.
“Apa yang memasukan kamu Kedalam Saqar?
Mereka Menjawab; Kami Dahulu Bukan Orang Yang Mengerjakan Sholat”
Qs.Al-Mudassir ayat 42-43
.
2. TDK MEMBERI MAKAN ORANG MISKIN
“Dan kami tdk pula memberi makan orang miskin”
QS.Al-mudassir:44
.
3. ORANG YANG MEMBICARAKAN YANG BATHIL
“Dan adalah kami membicarakan yg bathil”
QS.Al-Mudassir: 45
.
4.MENDUSTAKAN HARI PEMBALASAN
“Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan”
QS Al-Mudassir: 46
.
Hingga Dtg kematian kpd mereka…
Maka syafaat tdk berguna untuk mereka….
Dan kenapa mereka ( Orang Kafir ) berpaling dari peringatan Allah…
.
Semoga Kita Bukan Termasuk Orang Disebutkan Diatas